024. anakku

1.8K 165 8
                                    

"Jungkook, cepatlah kemari"

Pekerjaannya harus tertunda hanya karena pesan singkat kakeknya. Semua pelayan di rumah kakeknya sudah berbaris rapi menyambut kedatangannya begitu ia datang.

Tak biasanya kakeknya melakukan hal seperti ini kepadanya. Kakek, bahkan pelayan di rumahnya tak akan peduli akan kedatangannya, tapi kali ini justru sebaliknya.

Bahkan sekretaris sang kakek yang tak kalah sibuk darinya juga turut ada di dalam barisan menyambut kedatangannya. Ada yang aneh disini. Gelagat semua orang disini terasa aneh baginya. Semua ada disini tapi tak seorang pun yang menatap matanya, jungkook harus menyelesaikan urusannya segera dengan kakeknya dan pergi dari sini

"Kakek dimana?"tanyanya pada sekretaris kakeknya

"Apa kabar tuan Jungkook?lama tidak bertemu"Jungkook berdecik kesal mendengar basi basi asisten kakeknya. Tak bisakah ia langsung menjawab?

"Tidak usah bertele tele. Kita tidak dalam hubungan untuk menanyakan kabar seperti itu. Katakan dimana kakek?"

Tuan Kim tersenyum miring. Cucu majikannya memang tak pernah berubah. Angkuh dan tak menghormati yang lebih tua

"Beliau menyuruh tuan Jungkook untuk pergi ke taman"

"Taman?kakek disana?"

Tuan Kim kembali menggeleng

"Lebih baik tuan memastikan kesana sendiri"

Jungkook menghela nafas dengan malas. sepertinya urusan dengan kakeknya tak akan berjalan cepat. Dan apa katanya tadi?taman?kakeknya bukan orang tua pada umumnya yang menyukai menghabiskan waktu di taman. Kakeknya itu lebih menyukai diam di kamar memikirkan cara bagaimana kekayaannya itu bertambah. Tentu saja, Jungkook sangsi jika kakeknya benar benar menyuruhnya pergi ke taman dan ada disana

Jungkook melangkah dengan cepat menuju taman dengan tuan Kim yang mengikuti di belakang. Sesampainya disana, Jungkook tak menemukan keberadaan kakeknya atau siapapun. Tuan Kim yang semula berada di belakangnya pun menghilang. Ia berniat kembali lagi ke kantor dan menghiraukan ucapan kakeknya, tapi atensinya teralihkan pada seorang anak laki laki yang duduk terdiam di bangku taman dengan membelakanginya

Suara Isak tangis anak laki laki itu terdengar begitu pilu, entah ada apa dengan hatinya jungkook mendadak merasakan rasa sakit hingga tanpa sadar ia melangkahkan kakinya menepuk pundak anak laki laki itu dengan begitu pelan

Bagai sihir, sentuhan Jungkook mampu membuat tangis anak laki laki itu mereda hingga ia menoleh menatap Jungkook. Dan apa yang di lihat jungkook saat ini?jantungnya bergemuruh memompa lebih cepat saat ia justru melihat sosok anak laki laki yang begitu mirip dengannya. Mata, bibir, rambut, gigi, tak ada yang tak mirip dengannya. Semuanya begitu sempurna hingga Jungkook menitikan air matanya. mungkinkah ini terjadi?

Tangan Jungkook terulur ingin memegang wajah anak itu dekat dengannya, tapi pergerakan anak laki laki itu menghentikan semuanya. Ia menghempaskan tangan Jungkook dengan begitu kasar

"Jangan menyentuhku paman!!" Desis anak itu

Hati Jungkook terasa begitu sakit begitu anak laki laki itu menyebutnya dengan panggilan paman. Tapi bukankah itu panggilan yang paling tepat untuknya?

"Ka_kau siapa nak?kenapa bisa kemari?"Jungkook tersenyum menghapus sisa air matanya

Anak itu terdiam. Ia seperti Engan menjawab pertanyaan Jungkook dan hanya menunduk ketakutan meremas baju yang ia kenakan.

"Aku ingin pulang"

Cicitnya hampir seperti sebuah gumaman tapi cukup untuk bisa Jungkook dengar

Jungkook berniat melangkah lebih dekat untuk menenangkan anak laki laki itu, tapi pergerakan kecil jungkook disadari dengan cepat oleh sang anak hingga membuatnya melangkah mundur menatap tajam ke arahnya.

Trust Me [jeon Jungkook X Lee Jieun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang