Sampai ketemu di vote 3.000.000.000.000.000 gaes!
Selamat Membaca
***
"unnie mengapa masuk ke rumahku sembarangan eoh?" tanya Chaeyoung menghampiri Alice, Jennie menunduk malu bersembunyi dibelakang si mesum ini.
"kau membuat Jennieku malu unnie" kata Chaeyoung, Alice memutar matanya malas.
"kalian berdua apa-apaan, melakukannya dimeja makan? seriously chaeng?" tanya Alice menggelengkan kepalanya.
"aku bahkan ingin mencobanya disetiap sudut rumahku" Chaeyoung mendapat hadiah cubitan dari Jennie.
"awwww ... kau menyubitku" wanita berambut blonde ini mengusap bekas cubitan Jennie tadi, sedikit memajukan bibirnya.
"unnie dengan siapa kesini?" Chaeyoung mendudukan bokong tepos nya disofa ruang tamu, Jennie masih saja tertundu malu karena Alice memperhatikannya sedari tadi.
"Lisa and Twins" jawab Alice singkat.
"bisakah unnie tidak memperhatikan istriku begitu hm?" tanya Chaeyoung melihat mata unnienya itu tidak lepas dari istrinya sedari tadi, bagaimanapun Jennie pasti malu ketahuan bercinta diatas meja makan sekalipun itu dengan si mesum ini.
Alice menggelengkan kepala dan berdecih pelan, adiknya memang mesum tingkat akhir harusnya dia memaklumi jika mereka bercinta tidak tahu tempat seperti tadi.
"Jennie terlihat pucat, apa kau tidak memberinya makan?" tanya Alice dengan mata penuh selidik pada adiknya.
Pandangan Chaeyoung beralih pada Jennie disampingnya, ia mengangkat dagu Jennie agar melihatnya. Sedikit terkejut benar ternyata istrinya pucat, Sial! Chaeyoung meruntuki dirinya sekarang, bagaimana ia lupa bahwa Jennie belum sarapan.
"kita pesan makanan saja ya, tidak perlu memasak bagaimana?" tanya Chaeyoung, Jennie mengangguk.
"tidak perlu, aku sudah membeli makanan untuk kalian" ucapan Alice mengalihkan atensi kedua manusia ini, Chaeyoung tersenyum senang ternyata unnie nya bisa membaca situasi.
"memang harusnya begitu jika kesini, kalau tidak membawa sesuatu sebaiknya pulang saja unnie" Chaeyoung mengambil alih kantong-kantong makanan dari tangan Alice.
"adik tidak tahu diri!" kesal Alice melihat punggung Chaeyoung berjalan ke arah dapur.
"unnie dimana Lisa dan keponakanku?" tanya Chaeyoung sedikit berteriak.
"dekat kolam ikan, ia tidak ingin melihat adegan laknat kalian tadi" jawab Alice juga sedikit berteriak, Chaeyoung hanya ber-oh ria.
"unnie aku tahu kau dan lisa pernah bercinta dikamar si kembar saat mereka menangis, tetapi bayi besarmu sudah diujung dunia jadi kalian nekad melakukannya disana" teriak Chaeyoung diiringi tawa ringan, sialan memang adiknya ini, sudah tidak tahu diri sekarang terlalu frontal.
Wajah Alice memerah karena teriakan adiknya barusan, bagaimana ia bisa tahu? Ah pasti Lisa memberitahunya, sama saja ternyata.
Chaeyoung memilih menyiapi makanan untuk istrinya daripada mendengar Alice berbicara, itu membuat gendang telinga Chaeyoung rusak. Sedangkan Jennie pergi membersihkan dirinya ke kamar, badan nya benar-benar lengket oleh keringat, cream dan cairan Tiger yang tidak tertampung didalam sana.
Sedangkan Alice menyusul Lisa melihat dimana Lewis dan Levin duduk dipinggir kolam dan Lisa ditengah mereka. Dari kamarnya Jennie melihat pemandangan ini, mereka seperti keluarga bahagia, ikut tersenyum ketika Lewis merangkak naik keatas paha Lisa dan Levin yang tidak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY | CHAENNIE
Fanfiction𓊈𒆜 COMPLETED | SEOUL 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2019-2020.