Selamat membaca
🖤
"kau tak bekerja?" tanya Jennie melihat Chaeyoung turun dengan sport bra dan boxer bergambar upin ipin yang sedang memegang ayam goreng. Ia bahkan tak melapisi piyama ketika turun, beruntunglah di mansion saat ini hanya ada mereka berdua. Pekerja yang biasa membersihkan mansion sudah diliburkan oleh Chaeyoung sejak kemarin.
Apa rencana si byunsé ini?
Mengapa ia menyuruh semua asisten mansion tidak bekerja sampai seminggu ke depan?
Chaeyoung memeluk Jennie dari belakang, meletakan dagu runcing pada wanita yang lebih rendah darinya. Tangan Jennie masih sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"aku cuti satu minggu sayang" jawab Chaeyoung enggan berpindah.
Kemarin Chaeyoung libur 3 hari, lalu masuk kerja 2 hari, lalu sekarang ia cuti lagi seminggu. Biarkan saja, kekayaan nya tidak akan pernah habis sekalipun tidak bekerja satu tahun.
"duduklah, aku susah bergerak jika kau memelukku seperti ini"
Chaeyoung menggeleng pelan.
"kau kenapa?" Jennie mematikan kompor dan melepaskan pelukan suami nya.
"kenapa hmm?" tanya Jennie sekali lagi.
Jika Chaeyoung tidak juga menjawab, Jennie akan membawanya ke kamar mereka, itu adalah langkah terbaik menurutnya.
Chaeyoung menggeleng lemah.
Jennie menarik tangan Chaeyoung pelan, dan mendudukan si byunsé ini disalah satu kursi dekat jendela dapur.
Chaeyoung menarik Jennie agar lebih dekat dengan nya. Meletakan kepalanya tepat didada Jennie, mendengar suara detak jantung Jennie dengan seksama. Jennie mengusap rambut Chaeyoung tentu saja.
"aku sedih" dua kata keluar dari mulut Rich Chaeyoung ini.
"kenapa sedih?" Jennie enggan mengubah posisinya, ia masih mendekap kepala Chaeyoung pada dadanya, tangan suaminya ini sudah merambah kemana-mana.
"apa kau akan meninggalkanku jika aku mengatakan nya?" tanya Chaeyoung lirih.
Jennie tersenyum, meninggalkan? Ia saja dengan terang-terangan menolak permintaan Chaeyoung untuk memutuskan pernikahan mereka, dan sekarang bisa-bisa nya si blonde ini menanyakan itu padanya.
"tergantung ..." jawab Jennie, ia ingin menguji, sebenarnya ia juga penasaran kenapa si mesum ini bersedih padahal semalam baik-baik saja.
Chaeyoung menggeleng lemah, ia tidak akan mengatakan kesedihan nya pada Jennie, ia takut ditinggalkan Jennie. Jadi sekarang ia berusaha untuk membuang semua keinginan nya, Jennie saja cukup tidak perlu yang lain.
"kenapa chaeng-ah?"
Chaeyoung diam, semakin memuluk Jennie erat seperti istrinya akan lari.
"jawab pertanyaanku chaeng, kau kenapa?!" Jennie mulai naik pitam, Chaeyoung tetap diam.
"apa aku melakukan kesalahan lagi?" tanya Jennie lirih.
Chaeyoung yang megetahui suara Jennie sedikit berubah mulai melepaskan pelukan nya, mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat wajah Jennie. Wanita nya ini berkaca-kaca, Chaeyoung bersalah.
"aku tidak apa-apa Jen, sudah tidak usah difikirkan" Chaeyoung menangkup pipi mandu itu dan mengelusnya lembut.
"ceritakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY | CHAENNIE
Fanfiction𓊈𒆜 COMPLETED | SEOUL 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2019-2020.