Selamat membaca
*
Waktu menunjukan pukul 10 pagi, belum ada satu diantara dua manusia yang bercocok tanam sejak dini hari itu untuk bangun, mereka akhirnya terlelap setelah berjam-jam sibuk dengan aktifitas yang melelahkan.
"enngghhh" sedikit erangan dari mulut manis Jennie dan mencoba mengerjapkan mata untuk menetralkan cahaya masuk.
Kamar mereka tidak memiliki gorden, jadi cahaya langsung masuk menembus dinding kaca yang terbentang. Khusus pada kamar mereka saja yang tidak memilik kain penutup, pada sisi lain tentu ada.
Chaeyoung dengan sengaja menurunkan gorden pada dinding kaca kamar mereka tadi malam, ia ingin sensasi bercinta yang lain seperti dilihat oleh bulan dan disapu oleh angin malam.
Dinding yang Chaeyoung bangun untuk pembatas mansion pada kamarnya ini cukup tinggi. Jika dilihat lagi, meskipun tinggi jika orang berniat tidak baik tentu akan mengetahui siapa yang berada diruangan sana.
Bagaimana jika ada drone yang melihat aktifitas mereka tadi malam? Semuanya mungkin bertambah runyam menurut Jennie, tetapi tidak menurut si blonde.
Lagian siapa yang memainkan drone di tengah malam dan mengusik kenyamanan pihak lain. Meski mansion yang Chaeyoung bangun sedikit jauh dari kota, ia tetap memiliki penjaga disetiap sudut guna antisipasi dengan serangan luar.
Hanya Chaeyoung yang tahu dan paham itu, jangan bertanya.
"jika video bercinta kita menyebar, berterima kasihlah padaku karena suara desahanmu sangat kuat, berarti aku memberimu kepuasan honey" ucap mulut sialan Park Chaeyoung tadi malam saat mereka bercinta.
Jennie sebenarnya sudah ingin merobek mulut itu, mulut yang mengatakan hal-hal kotor dan terkesan jujur. Tapi kembali lagi, mulut Park Chaeyoung adalah candu untuknya, Jennie tidak boleh munafik untuk ini.
Jennie sedikit kesusahan bergerak karena Chaeyoung memeluknya erat, tersenyum dengan apa yang terjadi sekarang.
Akhirnya ia sudah mengatakan bahwa ia mencintai Park Chaeyoung yang menyebalkan ini, yang mesumnya setengah mati, yang kekayaan nya tidak pernah habis, yang memberi dia segalanya, yang menjadikan ia wanita sempurna. Sekali lagi tidak boleh munafik, Jennie mengakui semua itu.
Cara mengatakan perasaan pada Chaeyoung semalam sebaiknya tidak perlu ditiru, terkesan ekstrim dan menyakiti pasangan. Ah mereka memang seperti itu jika berhubungan, jangan heran mengapa ada alat-alat senonoh didalam kamar mereka, termasuk borgol itu. Semua itu punya Chaeyoung, ia tidak memiliki sifat bdsm, hanya saja menurutnya itu akan memberikan sensasi luar biasa dengan aktifitas bercinta mereka.
Jennie bergantung pada Chaeyoung, begitupun sebaliknya. Mereka sudah jatuh terlalu dalam satu sama lain. Akan sangat terpukul dan hancur jika salah satu dari mereka pergi meninggalkan pasangannya.
Jennie berusaha memutar badannya menghadap ke arah Chaeyoung, tangan panjang itu tetap berada dipinggangnya, Jennie meyukai ini, sangat.
Melihat wajah yang sangat damai ini terpejam, menatap segala sudut yang tertera dalam pahatan didepan nya.
"Perfect" gumam Jennie.
Park Chaeyoung is too much Perfect for her!
"i know" sahut Chaeyoung, manusia menyebalkan ini ternyata sudah bangun.
Jennie menepuk pipi Chaeyoung pelan, dan tersenyum.
"morning" suara serak Chaeyoung, bahkan ia belum membuka matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY | CHAENNIE
Fiksi Penggemar𓊈𒆜 COMPLETED | SEOUL 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2019-2020.