*
Book II; After Lowkey
*
*
Well disinilah manusia berambut blonde yang akan mengganti warna rambutnya itu berada, duduk sendiri di mini bar dalam mansion nya. Sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam, seperti biasa dia sudah membersihkan dirinya.
Tergelak lemah dan menggelengkan kepala, seolah beban hidupnya paling berat didunia ini. Tapi harus diakui kali ini dia memiliki masalah yang berat. Chaeyoung meremas rambutnya, wajah itu terlihat muram walaupun sudah mandi setelah pulang bekerja tadi.
Terhitung dua hari dia tidak mendengarkan tangis anak-anaknya, tidak ada yang bisa diajak bermain, tidak ada yang sibuk mencari perhatiannya. Chaeyoung ditemani dengan sebotol soju disana. Disisi kanan cukup jauh dari tempatnya, masih setia dua bodyguard yang selalu menemani langkahnya.
Dua bodyguard tersebut hanya bisa menghela nafas dengan apa yang Presdir mereka lakukan. Ingin sekali mereka memberi saran tetapi tidak ada satu pun yang berani. Mereka masih takut dihadiahi surat pemecatan dari Chaeyoung, tentu saja.
"Kalian berdua kemarilah!" perintah Chaeyoung. Min Hoo dan Song Ji terkisap, lantas menghampiri Chaeyoung.
"Bisa telfon kan Jennie untukku?" Min Hoo dan Song Ji saling pandang, sedikit tidak mengerti dengan pertanyaan Presdir-nya.
"Bodoh! Telfon kan Jennie untukku!" bentak Chaeyoung. Ah dia sudah mulai dirasuki amarah; lagi.
Min Hoo berlari kesalah satu sudut disana, mengambil telfon rumah lalu diletakan tepat dihadapan Chaeyoung. Si blonde terdiam sejenak, tidak lama dia menangis tersedu-sedu.
"Aku merindukan anak-anakku. Aku merindukan Jennieku" isaknya.
Min Hoo dan Song Ji saling pandang lagi, tidak tahu apa yang akan dilakukan. "Jika aku boleh memberi saran, sebaiknya Presdir menemui Ny. Jennie dan mengajaknya kembali kerumah" ucap Song Ji sedikit menunduk.
Chaeyoung mengangkat kepalanya yang sekarang sudah sedikit berat. "Aku tidak butuh saranmu" ucapnya.
Sang Presdir meninggalkan mini bar itu, lalu berjalan tertatih menuju kamarnya. Berjalan sempoyongan untuk mencapai kamar mewah yang sekarang dia tempati sendiri. Ketika Chaeyoung membuka pintu kamar, dia melihat sekitar dan masih ada wangi triplets disana.
Presdir Park ini luruh ke lantai dan menenggelamkan kepalanya diantara lutut. "Aku merindukan kalian" isaknya semakin tidak terdengar.
*
Pagi ini Jennie tengah memandikan Je-Hye di-wastafel, sedangkan Je-Hyun dan Je-Hyo masih terlelap dialam mimpinya. Jennie tidak pernah memandikan anak-anaknya didalam bak bayi, dia lebih suka memandikan mereka diwastafel. Menurut Jennie itu lebih mudah, ck.
Tiffany sedang berjalan menuju kamar anaknya itu, membuka pintu kamar Jennie dia mendengar suara air cukup keras. Tiffany melangkahkan kakinya ke kamar mandi Jennie setelah memastikan Je-Hyun dan Je-Hyo masih terlelap dialam mimpi.
Ibu dari Jennie itu melihat anaknya sedang memandikan Je-Hye disana. Mata Tiffany seakan mau keluar dari tempatnya, bisa-bisanya si tunggal Kim itu memandikan bayi di-wastafel.
"Jennie!" pekik Tiffany lalu berjalan cepat menghampiri anaknya.
Jennie melihat sekilas ke belakang, tanpa menggubris Tiffany dia tetap melanjutkan pekerjaan membilas tubuh Je-Hye. Park kedua itu tidak menagis sama sekali, dia bahkan tergelak kala air menyentuh tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206963388-288-k222553.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY | CHAENNIE
Hayran Kurgu𓊈𒆜 COMPLETED | SEOUL 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2019-2020.