*
Book II; After Lowkey
*
*
Tepat jam 5 pagi Jennie melahirkan triplets ke dunia. Tangis bahagia muncul diwajah Chaeyoung, tidak akan menyangka anak yang dia dambakan selama ini telah lahir dan menyapanya dengan tangis.
Chaeyoung menghapus jejak air matanya yang sedari tadi tidak kunjung berhenti, Jennie masih didalam ruangan persalinan. Dokter menyuruh Chaeyoung keluar dari ruangan persalinan setelah triplets selesai dikeluarkan dari perut Jennie.
Ucap syukur bahkan tidak bisa digambarkan bagaimana rasa bahagia yang sekarang mereka berdua rasakan. Bayi kembar 3 itu sudah berada diruang bayi KT Hospital. Disana hanya ada Chaeyoung sendiri, kedua pasang orang tua mereka belum terlihat.
Sedangkan diluar KT Hospital sudah banyak wartawan yang menunggu kehadiran Chaeyoung untuk mengkonfirmasi berita bahagia itu. Chaeyoung tersandar ke dinding, dia masih saja menangis karena terlalu bahagia akan kelahiran triplets.
Bodyguard yang biasa menemani nya sekarang tidak berada disana, Chaeyoung menyuruhnya pulang. Chaeyoung tahu kalau bodyguard itu juga punya keluarga yang menantikan nya dirumah, jadi pada akhirnya dia sendirilah sekarang menunggu didepan pintu ruangan bersalin.
"Terima kasih Jennie, terima kasih sayang,.. hiks" gumam Chaeyoung.
Tuk!
Pukulan tepat dibahu Chaeyoung hadiah dari Lalisa. ck!
"Bagaimana apa istrimu sudah melahirkan?" tanya Lalisa mengambil duduk, dia tidak perduli dengan tangis bahagia Chaeyoung. Si blonde itu mengangguk.
"Kau menjijikan Chaeyoung-ah, berhentilah menangis" Lalisa begitu tidak suka melihat orang menangis dihadapannya, jadi menyebutkan kata menjijikan akan lebih cepat agar orang itu berhenti menangis. Non sense!
"Apa kau sudah melihat anak-anakmu?" tanya Lalisa lagi. Chaeyoung menggeleng lemah, dia bahkan belum melihat anak-anaknya yang sekarang sudah berumur 30 menit.
"Bodoh sekali, bagaimana aku memiliki ipar yang bodoh seperti mu" kata Lalisa. Chaeyoung tidak perduli, dia masih saja menangis bahagia. Dan ini benar-benar membuat Lalisa semakin kesal.
Lalisa menyeret Chaeyoung dengan menarik kerah belakang baju si blonde. "Yaaaakkk! Lalisa! lepaskan aku" kata Chaeyoung sedikit tertahan, ini rumah sakit tidak boleh membuat keributan.
"Aku ingin melihat anak-anakmu. Apakah mereka tampan sepertiku" sahut Lalisa. Sialan memang, yang menabur Chaeyoung malah dia yang berharap kemiripan.
"Yaakk! Lepaskan aku, Lalisa!" teriak Chaeyoung tertahan sekali lagi. Lalisa melepaskan dan badan Chaeyoung terjatuh, ah si blonde saja yang terlalu lemah.
"Arrghh pantatku! Sialan kau Manoban" Chaeyoung berusaha berdiri dan memegang pinggangnya. "Segitu saja kau sudah sakit pinggang, payah sekali" kata Lalisa, sosok ini memang menyebalkan.
Chaeyoung dan Lalisa sudah berada didepan ruangan bayi. Chaeyoung melihat ketiga anaknya tertidur pulas didalam box masing-masing. Senyum bahagia Chaeyoung dapat dilihat si Manoban kesayangan Alice Park itu.
"Aku fikir anakmu laki-laki Chaeng-ah. Ternyata ketiganya perempuan" kata Lalisa masih memandang 3 malaikat Chaeyoung dan Jennie itu.
"Hmm" hanya itu balasan si pemilik 5 agensi terkenal korea ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOWKEY | CHAENNIE
Fiksi Penggemar𓊈𒆜 COMPLETED | SEOUL 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2019-2020.