4. Catatan untuk Bernapas

82 6 1
                                    

AKHIRNYA AKU BISA menyaksikan pagi hari, dan itu sangat mengecewakan. Aku mengharapkan pagi hari yang lebih cerah, lebih biru. Tapi hingga hari ini awan putih, langit biru, dan kehangatan dari matahari belum terasa. Katanya karena musim gugur segera berakhir. Mulai terbiasa dengan kendaraan-kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, bahkan ada yang bisa terbang seperti burung, menggali tanah seperti tikus, dan memanjat seperti serangga. Aku sangat ingin mempelajari bagaimana mesin-mesin bisa melakukan hal seperti itu.

Satu minggu berlalu sejak aku tersadar, sejak pesta barbeku di rooftop klinik Dokter Marshall. Aku sudah belajar banyak. Beberapa hal-hal aneh yang sebelumnya selalu berhasil membuatku terperangah sudah mulai dapat kuterima sebagai hal yang normal di dunia ini. Seperti salah satunya tentang ras antroper: butuh seharian hingga aku dapat menerima kenyataan bahwa Larry, si domba, juga memakan daging sapi panggang.

"Oh, jadi itukah yang selama ini mengganggu pikiranmu?" balasnya ketus saat kutanya mengenai hal itu. Aku masih ingat bagaimana ketusnya ia saat menunjukkan layar perangkatnya yang disebut laptop padaku sambil mengambil sebuah gigitan besar daging panggang yang masih berasap. "Kau baru saja melihat seekor domba yang berjalan dengan dua kaki, berbicara, dan menyelamatkan nyawamu, juga dalam waktu yang singkat setelah itu menemukan bahwa kalung besi jelekmu ini sebenarnya adalah sebuah relik yang terbuat dari material asing, yang memiliki aura magis super dahsyat, dan kau masih mempertanyakan mengapa aku memakan daging?" Sejak saat itu aku berusaha apabila aku menemukan hal yang janggal lagi aku tidak akan bertanya kepada Larry si pemarah.

Kata Larry, lapisan di kalung itu tiba-tiba mengelupas seperti karat saat dialiri listrik. Kami tentu akan membawanya kepada seseorang. Dia adalah kolektor kenalan Barry yang katanya tahu satu atau dua hal tentang benda-benda kuno. Tapi orang itu sangat sibuk dan baru bisa ditemui besok.

Sekarang pukul delapan pagi, masih terlalu pagi untuk Barry dan Larry pergi tidur. Sebagai antroper, mereka tidak harus segera tidur begitu matahari terbit. Mereka sering begadang, layaknya orang-orang dewasa pada umumnya, katanya. Kenyataannya, semua orang di sini memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Sedangkan aku yang tidak terpengaruh pada cahaya matahari maupun bulan tetap memilih malam sebagai waktu tidur, sebab aku merasa cukup yakin aku adalah manusia.

Dunia ini menakutkan dan membingungkan, tapi diri ini bahkan tidak kalah pelik. Lalu mengapa aku lebih khawatir soal dunia ini daripada diriku sendiri? pikirku sambil menatap lamat-lamat pantulan wajahku di kaca jendela.

Mengenai dunia ini, Rose telah menceritakan banyak hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengenai dunia ini, Rose telah menceritakan banyak hal. Banyak hal yang menakjubkan. Termasuk fakta bahwa ada banyak sekali jenis pisang, dan bahwa daratan luas ini adalah daratan yang 'terisolasi'. Kota New Tary adalah ibukota dari negara bagian Sailore, dan Sailore adalah salah satu dari dua puluh empat negara bagian lainnya di seluruh daratan ini. Negara-negara bagian itu dipimpin di bawah satu negara kesatuan bernama Tarias.

Kenyataan bahwa aku dapat memahami bahasa serta aksara yang digunakan di dunia ini membuat kasus ingatanku makin aneh. Aku juga mencoba untuk membaca. Beberapa koleksi buku milik Dokter membuatku mengerti sedikit tentang sistem pemerintahan, budaya, dan sejarah.

ALBIOS: TriviumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang