5. Kesatria dalam Dongeng

61 5 2
                                    

"AH, BENAR," KATAKU sambil terengah-engah. "Kau benar." Aku bersandar di dinding dan mulai menghirup beberapa napas panjang.

Sekarang aku mengerti mengapa cakarnya harus raksasa. Barry melanjutkan pertunjukannya. Tangan raksasa itu bergerak tepat mengikuti gerakan tangan Barry tanpa jeda waktu. Tanpa kesulitan, dia memakai kedua cakar besi raksasa yang sangat berat itu. Ukurannya pas.

"Mengerikan ...."

"Ngomong-ngomong, bukan ini yang sebenarnya ingin kutunjukkan. Perhatikan."

Oh bagus, sekarang apa?

Kedua tangannya ditarik keluar dari lingkaran itu. Cakar raksasanya ikut tertelan ke dalam lingkaran sihir, dan keluar dari lingkaran sihir kecil menjadi cakar kecil yang terpasang di kedua tangan aslinya.

"Tidak mungkin!" kataku, terkesima. Walaupun ujung-ujungnya juga pasti akan digunakan sebagai senjata, sihir dapat melakukan banyak hal. "Barry, kau ternyata pengguna sihir."

"Apa maksudmu? Semua orang dapat menggunakan sihir," balasnya tanpa ragu. Aku mengernyitkan kening.

"Tapi, bukankah sejak...." Benar juga, pikirku, menyadari sesuatu. Walaupun terbukti berbahaya, sesuatu yang seistimewa sihir tidak akan benar-benar bisa menghilang dari masyarakat yang pernah sangat tergantung kepadanya, seperti ketergantungan orang-orang kepada ponsel mereka. Setelah zaman peperangan – sebuah periode perang yang berlangsung hampir seratus tahun antarras di negara-negara bagian yang berakhir sekitar tahun 1573 – Perjanjian Vestalia terjalin dan menjadikan kota itu sebagai simbol perdamaian dan kesejahteraan. Sihir tidak menjanjikan kedamaian, hal itu pun menjadi terlarang dan dianggap sebagai praktik kuno yang berbahaya dan tidak diperlukan, sehingga orang-orang mulai meninggalkannya. Setidaknya itulah yang diketahui secara umum. Terutama kepada para pemeluk agama, sihir bahkan dianggap sebagai dosa besar.

Agama juga berkembang di daratan ini, mulai dari yang menyembah roh, menyembah matahari dan bulan, bahkan ada yang menyembah pilar. Mulai dari yang berlandaskan ritual kuno, hingga hasil pemikiran-pemikiran populer. Setidaknya ada hampir seratus agama dan kepercayaan termasuk di dalamnya aliran-aliran yang tersebar di seantero Tarias waktu demi waktu. Pemerintah membebaskan semuanya. Scaster terbilang skeptis dalam hal ini, mereka katanya masih belum dapat mengerti dan menerima bahwa ada roh, benda langit, atau apapun yang orang sembah itu layak untuk disembah. Mereka masih dalam fase pencarian untuk kenyataan yang ada di luar sana, atau terkubur di bawah tanah.

Barry menarik tangannya keluar dari lingkaran sihir, tangan raksasa pun menghilang. Dia menekan tombol di telapak tangannya lagi, semua lingkaran bercahaya perlahan meredup dan buyar. "Konon kekuatan magis adalah energi terkutuk yang datang dari iblis-iblis gelap dari neraka, kekuatan yang membawa segala keburukan, memicu perang, membawa kesengsaraan, bla bla bla," kata Barry sambil meletakkan versi kecil dari senjata barunya ke rak. "Kenyataannya, sihir hanyalah metode instan yang berisiko: sulit dikendalikan dan tidak baik bagi kesehatan. Di samping dari kemudahan yang ditawarkannya."

"Tidak baik bagi kesehatan?"

"Benar, aku belum menjelaskan tentang ini, ya? Begini," Barry menyimpan senjatanya, berjalan mendekatiku, dan mulai memasang wajah serius. "sebelum itu, teknik sihir ini tergolong ke dalam teknik rekonstruksi: aku bisa membuat tiruan dari apapun yang melalui lingkaran sihir ini, kemudian membuatnya menjadi lebih besar dan lebih kuat, dan sebaliknya."

Aku merasa harus duduk, pembahasannya menjadi sangat menarik. Tapi aku pikir tidak.

"Sihir di dunia ini beragam, dan semuanya memiliki efek samping. Mulai dari efek samping ringan seperti kebiasaan merokok setelah makan, hingga yang berat seperti ... kemoterapi berkali-kali dalam seminggu," lanjut Barry sambil sedikit bergidik. "Banyak efek samping yang akan ditimbulkan pada tubuh seorang penggunanya mulai dari iritasi kulit hingga penurunan daya tahan tubuh, infeksi, gangguan pernapasan dan bahkan dapat memicu kelumpuhan saraf di otak. Ah, entahlah bagaimana hal itu bisa terjadi, yang jelas sihir hanya tidak baik bagi tubuh. Tidak seburuk itu kok. Tidak ada bedanya dengan miras, narkotik ..."

ALBIOS: TriviumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang