4

1.3K 84 12
                                    

Aku mengecek berkas berkas yang ada dimeja ruanganku, walau membolak balikkan berkasnya aku tak bisa fokus

Mungkin rasanya aneh karena aku tak fokus dari sebelumnya, pasienku makin banyak dan aku malah menyerahkannya pada kak Shizune dan Ino

Naruto

Satu nama yang terus terfikir difikiranku, membuatku ingin gila. Ia menciumku saat ditengah perjalanan, walau hanya di pipi. Tapi, aku merasa bayangan Sasuke menghilang dalam sekejap

Aku tak menyukainya, tapi aku memikirkan tentang ciuman itu. Aku... Sakura baka! Bukankah kau sangat menyukai Sasuke kun, kenapa kau malah memikirkan si baka Naruto itu!

"....Ra"
"Saku..."
"....Kura"
"Sakura!"
"SAKURA!"

"ah!" Aku terkejut

"Sakura, kau kenapa? Kenapa bengong? Apa kau memikirkan Sasuke kun?" Tanya Ino beruntun

Bukan dia Ino, tapi Naruto "ah... tidak, aku tidak memikirkannya"

"Jangan bohong, jidat. Aku sangat tau dirimu, jadi kau tak perlu mengelak. Dan Sasuke kun, aku yakin dia akan kembali, jidat"

"Sepertinya tidak akan, dia pasti akan sangat lama" balasku mencoba fokus dengan berkas berkasku

"Jidat, sejak tadi ku liat hanya kertas itu yang kau periksa. Jangan terlalu memikirkannya, aku yakin jika kau akan bahagia dengan pria yang kau cintai"

"Hm..." aku tersenyum paksa dan seperti terbayang wajah Naruto saat tersenyum tipis

"Jidat?"

"Ada apa, pig?!" Tanyaku kesal

"Apa kau tidak ingin mencoba melupakannya?"

Aku mengernyit "apa maksudmu?"

"Maksudku cari penggantinya"
"Tapi sepertinya tidak akan bisa, karena kau terlanjur cinta mati padanya"

"Lebih baik kau keluar, aku tidak bisa fokus jika mendengar ceramahanmu"

"Terserah saja, tapi jika kau jadi perawan tua kau akan menyesal karena tak mendengarkanku"

"Keluar, PIG!"

Blam

"Huft..."

Brak

"Jidat!"

"Apa lagi!" Balasku berteriak

"Naruto! Naruto, dia..."

Aku menatap Ino penasaran "ada apa dengan Naruto?"

"Naruto sekarat!"

"Apa?!"

Aku terkejut dan langsung berlari menuju keruang pasien, baru saja aku memikirkannya yang tersenyum. Tapi kenapa ini bisa terjadi, dia adalah pria terkuat

Tanpa sadar air mataku menetes, ntah kenapa duniaku yang tadi menghindari bayangan wajahnya berubah. Naruto... kenapa kau terus membuatku memikirkanmu

Aku sangat takut, aku khawatir dan sangat panik. Aku merasa ingin terus mendengar ocehanmu itu, tidak dengan keadaanmu sekarang

"Baka" gumamku saat melihat wajahnya yang sudah tak berbentuk, seperti saat bertarung dengan Sasuke

"Sakura... tak apa, dia akan baik baik saja"

"Baka, baka... baka.. baka... hiks baka, kenapa hiks ini bisa terjadi padamu baka!" Dumelku terisak isak

"Dia akan segera sadar dan membaik, jidat. Kau sangat tau si baka itu kuat, ia tak mudah menyerah untuk hidupnya" ujar Ino menepuk pundakku

Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang