10

1K 67 0
                                    

Naruto pov

Aku menatap nanar kepergian Sakura, ia bahkan tak menganggapku. Anakku ternyata sangat cantik seperti dia, tapi dengan bodohnya aku tak pernah mengunjungi mereka

Kriet

"Hei, Ino langsung tidur?" Tanyaku pada Sai sembari mengusap kepala bayi yang berada digendongan Sai

"Ya, karena Sakura menyuruhnya beristrahat"

"Anakmu tampan, kau memberinya nama apa?" Tanyaku

"Inojin"

"Nama yang bagus"
"Seperti nama anakku"

"Kau sudah melihatnya?" Tanya Sai terkejut

"Ya, dan dia sangat cantik"
"Namanya Naori, tapi Sakura tak ingin aku mengakuinya. Walau aku sudah bilang aku ayahnya, tapi Sakura langsung pergi"

"Itu salahmu, jadi sekarang kau mau apa?"

"Membuatnya kembali"

"Ku dengar Sasuke akan kembali, kau harus cepat. Jangan sampai Sasuke merebutnya, apalagi dia sudah sangat merindukan Sakura"

Aku mendengus "aku akan langsung ke rumahnya malam ini jika perlu"

Sai menepuk pundakku "kau harus berusaha, apalagi sekarang kau adalah Hokage"

"Tenang saja, aku punya cara sendiri"

Setrlah mengatakan itu aku langsung melompat ke rumah Sakura, tak peduli ia menolakku. Aku akan berusaha malam ini, aku tidak ingin keduluan Sasuke

Tok tok tok

Kriet

"Sakura"

"Ada apa kau kemari?" Tanya Sakura dingin

Aku langsung memasuki apartnya dan memeluk Sakura dengan sangat erat, seperti tak ingin kehilangan. Sakura mencoba berontak, tapi aku makin mengeratkan pelukanku dan menutup pintu

"Lepas!"

"Aku sangat merindukanmu... maafkan aku, maaf"

"Naruto... lepas!"

"Maafkan aku, sayang... saat itu hiks kau hanya salah pahan, aku hanya mencoba untuk meniup mata Hinata karena katanya kelilipan. Tapi terlihat seperti berciuman saat dilihat dari belakang, itu yang dikatakan Sai"

"Aku hiks..."

Cup

"Maaf hiks Sakura... aku sangat merindukanmu sayang, kau hanya salah paham"

"Lalu kenapa kau hiks tak pernah mengunjungiku di Suna..."

.

Sakura pov

Aku memukul mukul dada bidang Naruto, dan saat itu ia menjelaskan semuanya dan terus meminta maaf. Mungkin kali ini aku harus memaafkannya, aku juga sudah sangat merindukan Naruto

Karena terlanjur mencintainya, aku tak bisa melupakannya. Selama di Suna aku terus saja memikirkan dia, aku pun tak bisa lama untuk membencinya

Disitu aku menangis sejadi jadinya saat dia mengatakan akan menikahiku, aku memeluknya erat dan mendengarkan kata maaf yang terus keluar dari bibirnya

Cup

Aku mencium bibir Naruto karena tak tega mendengarnya terus meminta maaf, ku liat ia terkejut namun langsung membalas ciumanku

Setelah ciuman kami terlepas, kami berdua tertawa bersama sama. Lalu Naruto menciumku dan menggendongku dalam pelukannya, dan setelah itu...

.

Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang