~Kamu adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan, dan kamu juga ketidak pastian yang aku harapkan
-taa
Gea pulang sekolah dengan suasana yang tidak bersemangat,wajahnya ditekuk, dengan suasana hati yang sudah tak beraturan."Assalamualaikum bu, Gea pulang!" Gea mengucap salam sambil melihat mencari sang ibu yang sangat disayanginya.
Ya, jadi Gea sebenarnya bukan anak tunggal dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan dia anak perempuan sendiri.
"Lho Gea udah pulang, kenapa nak? Kok mukanya ditekuk? Kamu sakit ?" tanya wanita paruh-baya yang tak lain adalah ibu dari Gea.
"Anu, enggak kok bu, Gea cuma lemes aja tadi di sekolah masak baru masuk udah pelajaran fisika aja, mana gurunya marah marah aja lagi,"
Kebiasaan Gea yang sehabis pulang dari sekolah selalu bercerita pada saat datang. Gea memang tertutup di mana saja tapi Gea selalu punya solusi jika ada masalah, tak heran jika semua temannya selalu curhat pada Gea, karena selain itu Gea juga bisa jaga rahasia.
"Yaudah bu, Gea mandi dulu ya."
"Nanti habis mandi langsung makan lho, nggak ada alasan lagi!"
"Iya ibuku yang cantik," kini Gea pergi meninggalkan ibunya dan masuk ke kamar.
Ibunya terkekeh saat Gea masih berperilaku layaknya anak kecil. Namun dia senang Gea masih selalu bercerita tentang keterlibatan, tidak seperti anak yang lain, saat sudah menginjak masa remaja mereka pasti menutup diri pada orangtuanya.
Setelah Gea mandi dan bersih-bersih sekarang ia duduk didepan meja belajar sambil membuka buku diary yang selalu menjadi teman curhatnya masalah cinta, karena Gea tidak berani mengambil topik asmara pada pembicaraannya dengan sang ibu.
Gea mengambil buku bersampul merah muda dengan hiasan foto boyband Korea terkenal yang sangat ia gemari itu, lalu menuliskan beberapa catatan pendek.
"Jangan perhatian sama aku !! Aku orangya baperan.Kalau memang tidak bisa memberi harapan.Karena berjuang tanpa diperjuangkan sama dengan berjuang bayangan UNTUNG ENGGAK !! CAPEK IYA.Kamu fikir menunggu kamu peka itu mudah? Dari awal aku bertemu, aku sudah bertemu hati padamu,entah sebab ketampananmu, atau kepandaianmu,aku tidak tahu pasti sebab dari rasa kagumku. Aku rasa langkahku untuk mendapatkanmu tinggal sedikit lagi.Ternyata aku salah, kamu lebih memilih sahabatku sendiri."
-taa :)
Setelah Gea menuliskan kata-kata tersebut, ia menutup bukunya dan membuka pintu kamar untuk makan, sambil menghidangkan nasi putih diatas piring ,nafsu makannya kini sudah hilang tetapi Gea tidak mau mengecewakan ibunya yang sudah bersusah- payah memasak untuk Gea dan keluarganya."Eh Gea, ayok makan! keburu dingin"seru sang ibu dari arah meja makan.
"Iya bu, ini Gea makan, oh iya ayah, bang Varo sama bochil mana, kok nggak keliatan?" tanya Gea heran karena ia sedari tadi tak menemukan ketiga laki-laki tersebut.
"Mereka bertiga udah makan dari tadi, sekarang lagi nobar katanya, kamu sih lama, maklum ya, anak perawan lagi suka- sukanya dandan."
Gea menjawab pertanyaan barusan hanya dengan ber-oh ria saja.
"Emm Gea, ibu mau tanya," sekarang terasa suasana menegangkan.
"Iya bu,kenapa?" jawab Gea sambil mengunyah makanannya.
"Ibu lihat, kamu dari sekolah dulu kok murung aja, kenapa ada masalah? Oh... Atau jangan-jangan anak ibu udah mulai pacaran ya?"
Uhuk !! Uhuk !!
Gea tersedak saat ibunya mengatakan jika dia sudah pacaran.
"Eh minum dulu! Ibu baru ngomong aja udah kesedak gitu, belom nyuruh buat ngenalin, bisa muntah kali tuh," timpal sang ibu lagi.
"Ih ibu ada-ada aja deh, ya enggak lah Gea kan nggak punya pacar"
"Gimana mau pacaran, kagum aja udah sakit hati."
Batin Gea setelah menjawab pertanyaan ibunya. Sekarang urusan makannya sudah selesai, tak lupa ia mencuci piringnya karena sudah dibiasakan oleh sang ibu."Bu Gea ke kamar dulu ya." katanya yang langsung pergi dari dapur.
Gea hanya diam di dalam kamarnya sambil melihat tanda online pada kontak Aldi.
"Haruskah aku bertahan, atau melupakan?"
Gea memikirkan kedua pilihan itu. Hingga akhirnya pun ia tertidur dengan keadaan ponsel yang masih menyala.TBC.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREQUITED LOVE [COMPLETED]✔
Teen Fiction"Ada rindu yang tak sempat tersalurkan. Ada kebersamaan yang hilang tanpa sempat ada hubungan.Berteman dengamu itu pilihanku tapi jatuh cinta padamu itu diluar kendaliku.Tidak ada yang tahu kapan cinta akan tumbuh, dan tidak ada yang tahu juga kapan...