06.Sakit

2.7K 139 6
                                    

~Setidaknya aku tahu bagaimana rasanya berjuang walaupun pada akhirnya bukan aku orang yang kau inginkan.

-taa

Hari ini cerah tapi tak secerah biasanya,langit nampak sedikit mendung,mungkin sebentar lagi hujan akan turun.Gea sudah berada sejak tadi. Teman-teman Gea mulai datang satu per satu.Hening, itulah yang terjadi saat ini,kebiasaan seorang Gea yang tak lain dan tak bukan adalah melamun , semua teman temannya, sibuk memainkan ponselnya masing masing."Gea!!" panggilan itu sontak membuat Gea menoleh ke sumber suara.


"Apaan Ningrum sayang... si biang gosip?"

"Ish... kebiasaan, kamu tau gak--" tanya Ningrum dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.

"Gak!" sambung Gea cepat.

"Ih belum selesai juga..."

"Yaudah iya apa cepetan , ada berita baru apa?"

     Belum sempat ningrum menjelaskan

"Assalamualaikum teman temanku..." sapa dua insan yang nampaknya sedang bahagia.Ya...mereka berdua adalah Aldi dan Sabrina.


"Nah itu yang mau mau aku kasih tau ke kamu ,mereka berdua berangkat bareng masa'' ujar ningrum

"Nih aku lagi mimpi? Cubit aku please!!"

"Aww!!" Gea kesakitan saat ningrum mencubitnya dengan keras.

"Gimana gila nggak sih? Seorang Aldi yang dikenal dengan cowok yang cool sejagat raya,sekarang bisa bareng sama kamu, gimana tuh ceritanya?" tanya Ningrum yang sangat bertubi-tubi pada Sabrina.

"Errr.... jadi tadi tuh aku mau berangkat ,nah terus kan dianter sama kakak aku, keadaan langit lagi mendung gitu aku ketemu Aldi eh... dia-nya ngajak berangkat bareng ,katanya biar gak kehujanan, ya.. Aku nggak nolak lah Secara kan--" Sabrina menggantung omongannya saat Diana berteriak meminta contekan PR.

"Woyy!!! PR fisika dari bu Dewi kemarin ada yang beres gak? Join dong... pada pelit aja nih kalian semua" teriak Diana memenuhi penjuru kelas.

"Eh seriusan ada PR fisika halaman berapa woy ? Lupa anying" Lexa mengeluarkan jurus andalannya saat panik yaitu Toxic pada setiap kalimatnya.

" Aku udah kok, bentar aku ambilin bukunya." jawab Gea sambil menyodorkan buku fisika dihadapan teman-temannya.

"Gea aku ikut nyalin boleh kan ?" Tanya Dimas yang hanya dibalas anggukan oleh Gea.

"Iya Dim santai aja aku orangnya nggak gigit kok"

   Di saat teman-teman Gea menyalin pekerejaannya, kini Gea lebih memilih kembali ke tempat duduknya, membuka buku diary yang setiap hari ia bawa dan menuliskan kata kata.

"Bodohnya hati,, meski ia sering disakiti tapi dia tidak tahu caranya pergi."

  Entah kenapa Gea merasa sangat terluka saat melihat Sabrina dan Aldi berangkat bersama.

"Gea makasih ya, kalau nggak ada kamu, gak tau lagi deh bakal jadi  apa kita semua pasti suruh lari keliling lapangan deh sama bu Dewi" ucap teman temannya.

"Iyalah santai aja, kita semua kan saudara" ucap Gea seraya memeluk teman-temannya.

"Eh kok aku nggak diajak, ikutan boleh?" ucap Dimas yang nimbrung dan langsung dicegah oleh Amel "Dimas! Bukan mukhrim tau"


"Iya princessnya Dimas" jawab dimas yang automatis membuat Amel geli

"Dih alay deh si Dimas" ucap Amel dengan muka yang tak kalah lebay.

"Kamu malah lebih..." sahut Ningrum.

Karena bel belum juga berbunyi ,kini Aldi tampak kebingungan mencari contekan PR,"Nih Al, nyalin punya aku aja" tawar Sabrina dan buku itupun langsung diterima oleh Aldi.


"Thanks Na, kamu pengertian benget sih,"

"Apaan sih, kamu juga pengertian kok"

"Cie.... Cie... Pajak jadiannya mana nih?!" ucap satu kelas serempak dibawah pimpinan Ridho si ketua kelas.Yang menyadari hal itupun langsung pergi keluar kelas.


    Sekarang Gea berada di taman belakang sekolahnya air matanya kini sudah tidak bisa dibendung lagi, ia menangis sejadi-jadinya ,hatinya sangat sakit, mengapa orang yang sangat ia perjuangkan malah membuatnya sakit.

"Apa sesakit ini ,mencintai dalam sepi Apa tidak bisa sehari saja aku dibuatnya bahagia tanpa adanya orang ketiga? Dunia tak adil  kenapa harus sahabatku sendiri, kenapa Aldi??!! Hiks, hiks"

"Gea, kamu disini? Aku cari kemana mana eh gataunya--kamu nagis? Kenapa? Siapa yang bikin kamu kayak gini? " kini Dimas yang sedang bersama Gea

"A--aku gapapa kamu kenapa nyariin aku??"

"Jawab pertanyaan aku dulu Ge! Kamu kenapa?" kini dimas duduk tepat disebelah Gea.

"Aku boleh tanya sama kamu nggak?"

"Ya boleh lah emang kenapa? "

"Rasanya jatuh cinta sendirian itu gimana?"

"Oke, sekarang aku tau masalah kamu. Gini ya Ge , aku tau kamu orangnya tegar Cinta itu bisa  hadir dengan sendirinya dan juga bisa pergi tanpa diminta, perihal dapat atau tidaknya, itu tergantung kemauannya, kalo emang dia pasangan kamu, dia pasti datang dengan sendirinya membawa kebahagian, namun jika cinta hadirnya atas dasar paksaan ia pasti akan dengan sendirinya pergi membawa kekecewaan dan luka yang amat dalam."

"Aku sebenarnya setuju sama masukan kamu Dim tapi satu lagi"

"Apa?"

"Bagaimana cara melupakan tanpa membenci?"

"Maafin aku ge, sejauh ini aku juga belum nemuin cara selain membenci."

"Gapapa, maksih dim kamu emang temen yang paling pengertian yang pernah aku temuin."

"Iya sama-sama"

Jadi Gea cuma anggep aku sebagai teman?- batin Dimas







TBC.
JANGAN LUPA VOTE+COMMENT

UNREQUITED LOVE [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang