04.Bohong

2.8K 137 0
                                    

~Lebih baik MUNDUR!!! aku takut persahabatanku HANCUR.

-taa

Gea berjalan menuju tempat duduknya dan disambut oleh tatapan mata yang tidak mengenakkan.

"Aku kira tadi kamu nggak masuk, tumbenan telat ,biasanya bareng sunrise?" bisik Alika,"Udah ah ,berisik" Gea sengaja tak ingin bercerita karena ia takut jika ini akan menambah masalah bagi dirinya dan sahabatnya ,terlebih jika Sabrina tahu kebenarannya.


    Gea dan Aldi mengikuti pelajaran tanpa ada halangan sedikit pun,yaa walaupun masih ada sedikit perasaan tak enak saat ia tau kalau teman temannya tak suka.

Tett!!! Tett!!! Tett!!!!

   Bel istirahat telah berbunyi kini ,saatnya para murid berhamburan untuk keluar,namun berbeda dengan Gea ia lebih memilih untuk diam di kelas dan membaca novel kesukaannya.

"Gea kita mau ke kantin , kamu mau ikut gak? Atau nitip aja?" tanya alika dengan harapan Gea ikut bersama mereka."Nggak usah deh lagi nggak mood" jawab Gea singkat dan kembali matanya tertuju pada novel itu.


"Oh ya Sabrina ayo!! " ajak teman-temannya lagi.

"Nggak, aku dikelas aja nemenin Gea,"

"Oh yaudah" Kini di kelas hanya tersisa Gea dan Sabrina saja."Ge, tadi kenapa telat?" tanya Sabrina yang sudah mulai kepo.


"Kepo!" jawab Gea ketus.

"Ih kasih tau dong! Kamu tadi berangkat bareng Aldi ya??" terka Sabrina meyakinkan.

"Eh apaan ,enggak ya." elak Gea tak terima

"Nah itu tadi datengnya barengan, atau jangan-jang--" belum sempat Sabrina selesai bicara,  Ridho bersama pasukannya termasuk Aldi baru saja kembali dari kantin.

"Lho brina nggak jajan?" tanya Aldi dengan nada yang ramah.

"Sabrina aja nih yang ditanya? Gea nya enggak?" ucap Ridho sambil menyenggol bahu Aldi.

"Emm maksudnya kalian berdua kok nggak jajan? Kenapa?" pertanyaan Aldi yang kini berubah namun tatap matanya masih mengarah ke arah Sabrina.

"Eh a--anu kita ,lagi enggak laper" jawab Sabrina yang mulai grogi.

"Oh gitu, yaudah aku sama Ridho kesana dulu ya," ucap Aldi sambil melambaikan tangannya.

   Jangan tanya keadaan Gea, kini hatinya serasa tertusuk duri bahkan lebih sakit ,melihat orang yang selama ini ia kagumi lebih akrab dengan sahabatnya sendiri."Sabrina aku mau ke toilet dulu ya sebentar."

   Gea berlari menuju toilet dengan hati yang sudah hancur berkeping- keping, Gea meneteskan air matanya , ia menyesal karena mengagumi orang yang salah.

"Kenapa harus Aldi? Kenapa aku nggak suka sama yang lain aja? Hiks...hiks"

   Gea keluar dari toilet sembari membasuh wajahnya agar sisa air matanya tidak terlihat oleh teman temannya.

Gea berjalan menuju kelasnya dengan hati yang tak yakin, ia takut akan melihat kejadian yang akan membuat hatinya semakin sesak.

"Nah itu si Gea"

Nampaknya kini teman teman Gea sudah kembali dari kantin.

"Gea kenapa? Kamu abis nagis?" tanya Elia cemas.

"Apaan sih aku gapapa kali orang abis dari toilet juga,"

Kemudian Karin menghampiri Gea sambil berbisik pada nya

"Bohong aku  tau kamu habis nangis kan, tadi aku habis dari kamar mandi juga ,terus aku ngeliat kayak ada kamu, dan pas aku ikutin ternyata bener." jelas Karin panjang lebar.

Karin tau aku nangis?? Apa dia denger semua ucapan aku??
Dalama batin Gea ia bertanya tanya.

"Kamu  denger apa yang aku omongin? " tanya Gea ketakutan.

"Ya enggak lah orang pintunya dikunci , gimana sih" timpal Karin

"Hehe kirain." jawab Gea lega sambil terkekeh

Haruskah perjuanganku sampai disini,atau tetap ku pertahankan walau menyakitkan??
Selalu saja niatan itu muncul di pikiran Gea.

TBC.
JANGAN LUPA VOTE+COMMENT

UNREQUITED LOVE [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang