~Ketika perjuanganku sudah disepelehkan, dan kata maaf pun diacuhkan, maka jalan terakhir adalah perpisahan ,lalu melupakan.
-taa
"Gea! Kamu disini?" panggil lelaki tersebut, "Eh A--aldi Err... Aku mau kekelas dulu ya, " jawab Gea dengan tidak menatap pada mata Aldi sama sekali, dan sesegera mungkin ia pergi karena takut terjadi kesalahpahaman lagi.Namun belum sempat ia menuruni tangga ,tangannya dicekal oleh lelaki yang ia kagumi itu.
"Tunggu Ge, nggak usah ngehindar dari aku lagi ya, aku tau aku salah kamu mau kan maafin aku?" ucap Aldi yang masih setia memegang tangan Gea.
"Ehh, i--iya udah Gea maafin, yaudah aku duluan" ucap Gea singkat ,dan kemudian benar-benar pergi dari hadapan laki-laki tersebut.Saat dirinya hendak menuju kelas, tanpa sengaja ia bertemu dengan dimas.
"Mau kemana Ge? Baru aja mau aku samperin" tanya Dimas pada Gea
"Aku mau kekelas aja di perpus rame" jawab Gea.
"Tumben perpustakaan rame ,biasanya tuh tempat kayak kuburan? " Monolog Dimas.''Gea tunggu! " ucap Dimas yang menyadari kalau gadis itu sudah berjalan mendahului dirinya.Kemudian Dimas menyusul kepergian Gea dan berusaha menyamakan langkah kakinya dengan gadis mungil itu.
"Oh iya Ge nih minum buat kamu" ucap Dimas sembari menyodorkan sebotol teh pada Gea.
"Makasih Dimas, kok nggak sekalian kue nya tadi aku laper tau" ucap Gea memberi kode pada Dimas.
"Oh yaudah ke kantin lagi aja yuk! Aku traktir deh" ucap Dimas.
"Wih... serius nih? Nggak lagi ulang tahun kan?" tanya Gea tak percaya.
"Iya serius aku ada rezeki lebih dari Allah"
"Peka banget sih"
"Ya iya lah emangnya--"
"Aldi? " Sahut Gea yang sudah hafal kalimat Dimas yang selalu menyalahkan Aldi. Sesampainya mereka di kantin. Gea dan Dimas memilih tempat untuk duduk,
"Berhubung kamu yang traktir ,jadi aku aja yang pesenin makanannya kamu mau makan apa?" tanya Gea antusias.
"Ehmm apa ya mbak, ini baksonya satu sama es jeruk yang manis ya, hidup saya sudah terlalu pahit soalnya." ucap Dimas berlagak seperti seorang pembeli.
"Eh emangnya aku pelayan?!" balas Gea dan kemudian ia langsung memesan makanan.
"Buk Idah baksonya dua sama es jeruk manisnya satu, yang sedeng satu ya" pesanan Gea segera ditangani oleh buk Inah.
"Ini neng Gea ,lagi makan sama siapa?"
"Biasa buk ,si Dimas yang teraktir"
"Neng Gea sama Dimas teh pacaran?" tanya buk idah dengan logat khas orang sunda.
"Anu e--engak buk ,yaudah ini saya ambil ya baksonya" ucap Gea dan buru-buru pergi.
"Nih Dim udah dateng pesenannya" Gea menyodorkan dua mangkuk bakso dan segelas es jeruk pesanannya.
"Alhamdulillah akhirnya makan juga"
"Kayak orang nggak pernah makan aja sih Dim" Gea menatap heran wajah dimas yang seperti orang tidak makan sepuluh tahun saja.
"Kami tuh kurus,makanya banyak makan dong" balas Dimas.
"Ihhh aku makan kok, MAKAN HATI" ucap Gea memberi penekanan pada setiap katanya.
"Oh iya Ge, ngomong-ngomong kamu masih merjuangin Aldi? " tanya Dimas dengan nada serius.
Uhuk!! Uhuk!!
Gea langsung tersedak setelah mendengar pertanyaan Dimas."Ya ampun Ge,nih minum dulu!" ucap dimas dan menyodorkan es jeruk milik Gea.
"Jadi kamu kenapa kaget gitu? " Dimas mengulang pertanyaan nya.
Gea celingukan menoleh ke arah kanan dan kiri sebelum ia menjawab pertanyaan Dimas."Tenang cuma kita berdua aja" celetuk Dimas yang tau maksud Gea.
"Oke. Jadi aku udah putusin buat lupain Aldi" jawab Gea sambil memasukkan satu sendok bakso kedalam mulutnya, dan kini dimas yang tersedak baksonya.
Uhuk! Uhuk!
"Nah kok jadi gantian kamu yang kesedak?" tanya Gea heran.
"Ya abisnya kamu ngagetin" sahut Dimas.
"Ngagetin gimana? " balas Gea dengan raut wajah bingung.
"Kamu dulu kan pernah bilang, apapun halangannya kami bakal tetep perjuangin Aldi sampek dapet, nah sekarang kok malah 'menyerah' gitu sih? Mana Gea yang Dimas kenal dulu?" ucap Dimas pada Gea.
"Jujur, sebenernya aku seneng banget ge, kamu udah mau lupain Aldi, mungkin ini bisa jadi lampu hijau aku buat deketin kamu lebih serius" Batin Dimas
"Lo lucu dim" jawab Gea dengan seulas senyumnya.
"Lucu gimana?" balas Dimas heran.
"Kalau hal yang udah nggak bisa di dapetin lagi kenapa harus diperjuangin.kata orang , apapun rintangannya kalau itu milik kita kan pasti akan kembali dengan cara apapun juga, kalau Aldi buat didapetin dengan cara apapun aja susah terus apa lagi yang harus diperjuangin? " jawab Gea yang masih fokus pada bakso miliknya.
Dimas yang mendengar itu hanya diam saja, memang benar apa yang dikatakan gadis itu,mungkin ia juga harus mencoba cara apapun untuk mendapatkan Gea.
"Ge kamu makan udah belom? Kelas yok!" tanya Dimas.
"Udah kok, tapi bayar dulu tuh baksonya! "
"Oh iya lupa maaf efek kekenyangan" enteng sekali jawaban Dimas.
"Dasar kebo!" ucap Gea lirih namun masih terdengar oleh Dimas.
Dimas hanya menatap sendu pada Gea.
"Aku nyaman Ge, deket sama kamu kayak gini. Aku harap hubungan kita nggak hanya sebatas sahabat ya, " Monolog Dimas
TBC
JANGAN LUPA VOTE+COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREQUITED LOVE [COMPLETED]✔
Teen Fiction"Ada rindu yang tak sempat tersalurkan. Ada kebersamaan yang hilang tanpa sempat ada hubungan.Berteman dengamu itu pilihanku tapi jatuh cinta padamu itu diluar kendaliku.Tidak ada yang tahu kapan cinta akan tumbuh, dan tidak ada yang tahu juga kapan...