~Terimakasih atas pernyataan pahit ini setidaknya aku telah menemukan pilihan antara terus berjuang atau melepaskan.
-taa
"Gea kau bawa tugas yang waktu itu kerkom kan? " tanya Sabrina pada Gea.
"Iya kok aku bawa, kenapa emang?" tanya balik Gea pada Sabrina.
"Errrr.... Nggak papa sih, ya kalau gitu udah nggak ada tugas berarti." ucap Sabrina sambil tersenyum dengan puppy eyes nya.
"Oh aku tau nih kamu nanya kayak gitu, mau curhat kan?" terka Gea yang sudah hafal kelakuan Sabrina jika ia ingin curhat pada Gea selalu saja basa-basi dahulu.
"Ehh jadi gini, kamu tau kan , Aldi setiap hari perhatian banget sama aku--"
"Terus?"
"Kayaknya aku udah mulai ada rasa deh sama Aldi"
"HAH!! maksud kamu, kamu suka sama Aldi?" tanya Gea tak percaya.
"Ya gitu deh, tapi belum sepenuhnya juga"
Jlebb!!
Bak langit sedang runtuh, Gea benar benar tidak menduga jika apa yang ia bayangkan selama ini ternyata sungguh terjadi.
"O...oh gitu" jawab Gea singkat menahan sesak di hatinya
"Ih kok cuma oh doang sih?!" gerutu Sabrina
"Ya terus kamu maunya apa? " jawab Gea dengan nada yang merendah.
"Aku mau ,kamu bantuin aku'' sambung Sabrina lagi
"Ma--maksud kamu?! Aku bantuin kamu buat jadian sama Aldi?" tanya Gea meyakinkan
"He'em ya...mau ya...please" mohon Sabrina
"Ya terus aku harus apa dong?"
"Udah ikuti alurnya aja, kamu cukup bantu aku biar Aldi perhatian sama aku terus"
"Yowisslah" ucap Gea pasrah.
Jika memang benar Aldi bukan pria yang tepat untuk Gea, lantas mengapa dunia mendukung hadirnya perasaan yang tumbuh di hati Gea. Gea kemudian merogoh handphone di sakunya dan mengetik nama Dimas pada bilah search.
Gea berangkat ke taman belakang sekolahnya saat setelah Dimas mengabarinya.
"Dimas!! Maaf nunggu lama."
"Gapapa, ada apa ngajak ketemu? Baru tadi pagi ketemu, udah kangen aja." ucap Dimas membuat satu jitakan lolos dari tangan Gea.
"Apaan sih"
"Yaudah mau ngomong apa?"
"Aku minta pendapat kamu ya Misalnya kamu suka sama temen cewek kamu, terus ternyata sahabat kamu sendiri juga suka cewek itu, nah apa yang bakal kamu lakuin?" tanya Gea pada dimas.
"Ya kalau aku sih lebih baik mundur , ya walaupun sih nyesek dikit ,liat kita yang berjuang tapi dia yang disayang,karena menurut aku sih kalo dia nggak bisa aku dapetin ,berarti dia nggak baik buat aku"
"Oh gitu ya"
"Kenapa emang Ge?"
"Ja--jadi aku sebenernya suka sama Aldi" ucap Gea sambil menahan isakkan
"Terus kenapa kamu wajahnya sedih gitu, kalo emang kamu suka ,nggak ada salahnya dong kamu coba pertahanin."
"Tapi Dim, masalah nya si Sabrina juga suka sama Aldi"
"Seriusan?! Kamu yang sabar ya Ge, belum tentu juga kan, Aldi nya suka sama Sabrina"
"Aku bakal coba ya Dim, buat petahanin perasaan aku"
"Yaudah makasih kamu udah mau dengerin curhatan aku, maaf kalau selama ini aku selalu ngerepotin kamu"
"Ya enggak lah, aku bakal selalu ada saat kamu butuh, eh bay the way weekend sibuk nggak?"
"Nggak tau, kayaknya nggak deh Kenapa emang?"
"Kamu mau ikut aku nggak? Jalan jalan aja gitu ,nemenin aku beli sepatu, sekalian cari hiburan."
"Boleh tuh ,aku juga pengen beli novel"
"Yaudah setuju berarti."
"Iya , jam berapa? Jangan pagi pagi tapi."
"Yee... bilang aja kamu masih molor, nanti aku kabarin lagi deh."
"Mulut lo! yaudah okey. Mau kekelas gak?"
"Nanti aja mau balik lagi ke bocah-bocah".
" Yaudah aku duluan, btw sekali lagi makasih"
"Iya sama-sama bebebku.."
"Ih jangan bikin aku baper ya."
"Enggak yaampun.. Bercanda doang yaudah bye. "
"Bye"
TBC.
JANGAN LUPA VOTE+COMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREQUITED LOVE [COMPLETED]✔
Teen Fiction"Ada rindu yang tak sempat tersalurkan. Ada kebersamaan yang hilang tanpa sempat ada hubungan.Berteman dengamu itu pilihanku tapi jatuh cinta padamu itu diluar kendaliku.Tidak ada yang tahu kapan cinta akan tumbuh, dan tidak ada yang tahu juga kapan...