Sepotong Harapku

19 3 5
                                    

Serupa lembayung senja aku melukismu. Rupamu berkaldera dalam denyar jiwaku yang mendalam. Diantara setiap jengkal tanya akan ada dan tiadanya namaku. Jua perihal segala hal yang sudah tak kuhiraukan lagi adanya. Rinduku laksana tanah yang basah usai rintik hujan semalam. Sedingin semilir angin yang berhibuk pada tepi lain sisi hatiku, tempat sekat-sekat ruang akan wajahmu semakin nyata adanya. Lalu rasaku hanya sebuah keikhlasan, tak lagi memerhitungkan singgahkah sang anak rasa dihatimu.

Kita adalah setitik temu yang bersemayam dalam bait-bait sajak. Sekata jumpa yang bermuara pada diksi-diksi hangat. Kita adalah keragu-raguan pada mulanya yang akhirnya bernaung pada satu canda. Lalu makhluk kecil yang lincah itu muncul dilembah hatiku. Mendendangkan kidung kalbu serupa kata renjana. Melukiskan siluet kelabu pada setiap hembus nafas pesona malam.

Perihal apa yang ingin kuceritakan, aku bahkan belum mengenalkanmu pada makhluk kecil yang setiap malam muncul dilembah hatiku . Entah aku yang belum mau, atau memang ia sangat malu untuk menemuimu. Kita melewati begitu banyak canda, namun aku tak yakin sudah melewatkan berapa juta rindu yang tak pernah kuutarakan kepadamu. Berapa banyak kata cinta yang sampai sekarang hanya kususun rapat-rapat tanpa sepengetahuanmu.

Percayalah, untuk saat ini tak perlu kuceritakan. Tak usah engkau tahu, sejak kapan anak rasa ini bergemuruh dalam geladak jiwaku. Untuk detik ini biarkan aku hanya mencuri namamu, lalu kutata diantara langit sepertiga malamku. Biarkan aku bercumbu diantara doa-doaku, dalam peluk Tuhan yang bersama nafasku aku masih memasang aksara namamu.

Aku tak mau mengganggu khusyuknya ibadahmu, lembutnya hatimu, jua taatmu pada Rabb-mu. Oleh karena itu, aku hanya memperbincangkan semua ini denganNya. Cukup aku menjadi amin dalam setiap harapmu, kemudahan dalam setiap cita-citamu, dan kebahagiaan yang tersembunyi dalam setiap ceritamu.

Untukmu yang belum kuceritakan segalanya, teruslah menjejak dalam kalutnya dunia. Jangan pernah jatuh pada reruntuhan kata-kata busuk yang menghalangimu. Percayalah, niat yang engkau susun akan dibalas dengan kemudahan. Satu yang harus engkau ingat, jika suatu saat engkau merasa lelah, masih ada aku yang memapahmu dari kejauhan.

Dalam kalutnya rindu
Angsa Kertasmu
Ponorogo 03 Januari 2020

AFRODITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang