Sajak Pecundang

3 0 0
                                    

Rinduku hanyalah kembara yang tak jua menemu tuju
Rasaku hanya akan memandang pesonamu dari kejauhan
dan sekali lagi hanya memiliki bayangmu dalam diam.
Itulah aku

Si pecundang yang bersembunyi dibalik selaksa waktu
Memaksa kata tidak padahal iya
Mencoba tersenyum padahal terluka
Ya,akulah si pecundang
yang hanya mampu mendiskusikan namamu dengan Tuhanku
Lalu bersembunyi saat menatap kedua matamu.

Apa engkau tahu seberapa menyiksa perasaan ini?
Hanya mampu mendoakanmu,
dan belum tentu bisa memilikimu.
Menghabiskan waktu bersama senyummu,
tapi aku tak tahu bagaimana aku di hatimu.

Ya, aku hanya seorang pecundang
Mencoba tersenyum saat senyummu dihadiahkan untuk wanita lain.
Mencoba tertawa saat kabar burung mengabarkan tentangmu dengannya.
Namun tetap hanya menyimpan perasaanku dalam diam.

Aku hanya pecundang
yang belum berani menyampaikan sebait kata cinta
namun dengan sangat leluasa merangkai syair cinta

Biarkan perasaanku menggelayut dalam diam
Menjadi amin dalam segala harapmu
Menjadi jembatan dalam cita-citamu
Menjadi tempat berkabar
namun belum tentu menjadi tempat pulang.

Angsa Kertasmu
29 November 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFRODITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang