Tuanku

0 0 0
                                    

Tuan aksaraku, apakah engkau mendengar degup jantungku?
Apakah engkau merasakan nafas bait puisiku,yang didalamnya tersimpan namamu.
Apakah engkau tahu, bahwa parasmu adalah majas yang tertata dalam bait sendu.
Maka biarkan rasa ini hanya menjadi lembaran yang tersembunyi.
Mengagumi tanpa sepengetahuanmu memang sakit,
namun jauh darimu akan terasa lebih teriris
Aku sadar, tak mungkin tangan kecil ini merengkuhmu.
Merasakan desir bait puisimu saja, aku sudah bahagia.
Biarkan aksara kita saling menyatu
Meski kutahu aku tak sepantas itu untuk mendampingimu.

Tuan aksaraku,
engkaulah tinta dari penaku yang patah
engkaulah tempat lahirnya aksaraku yang tak terarah.

Jika engkau merasakan degupku kala berucap denganmu,
mungkin engkau tau tentang betapa dalamnya hatiku mendoakanmu.

Tuan aksaraku,
Biarkan rasa ini hanya melangit dalam ilusiku.
Asal aku masih bisa berada di dekatmu.
Biarkan hatiku yang menyimpannya,
asal nasehatmu masih ada untuk kuterima.

Angsa kertasmu
18 Januari 2020

AFRODITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang