Dalam Altar Keabadian

3 0 0
                                    

Sinar surya menyusup kisi kisi kamarku,
menyapa rangkaian peony yang tertata  pada ujung sisi. Pagi ini, semesta seolah tersenyum, mengiyakan rajutan baru sebuah renjana dibawah arsy diatas bumiNya

Tuan, apakah engkau tau betapa gemetarnya hatiku?. Betapa kalutnya jiwaku menghadapi  pagi ini. Kedua lelaki paling berarti dihidupku akan dipertemukan dalam satu waktu. Tangan mereka akan saling menjabat, mengucap satu janji. Air mata akan berurai mengukung langit pagi ini. Dan semesta akan menuntunku pada babak baru

Langkahku berat, tangisku pecah kala tanganku dituntun menuju serambi ijab. Kedua mataku sedang menatapmu dari kejauhan. Engkau yang kini duduk di depan ayahku. Sinar matamu yang meneduhkan, senyum simpulmu yang menenangkan

Kala langit khusyuk mendengar lantunan ikrarmu, kala seluruh malaikat alam raya mengamini janjimu, kala seluruh isi masa mengiyakan harapmu. Kata Sah yang diakhiri alhamdulillah

 Sang Khalik telah mengabulkan harapku, langit mengirimmu, semesta mempertemukanku denganmu, dan janji menyatukan hatimu dan hatiku dalam langkah menuju keabadian. Bimbing daku menuju Tuhanku, arahkan langkahku menuju agamaku

Jadikan aku teman dalam suka dan dukamu kanda,  Jangan pernah lelah berbagi meski itu adalah hal yang paling pahit. Jadikan aku pundak kala kau merasa lelah pada nyata hidup, Karena kita adalah Satu raga, jiwa, dan rasa

Daku bahagia memilihmu, dan engkaulah langkah baru hidupku.

Angsa Kertasmu
13 november 2019

AFRODITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang