× 04 ×

2.6K 351 8
                                    

"emangnya kalau makrab tuh ngapain aja sih, din?" pertanyaan itu tahu-tahu terlontar dari bibir rangga, membuat dinda yang tengah fokus mengerjakan laporan pertanggungjawaban kegiatan, lantas menoleh ke laki-laki di sebelahnya.

dinda diam sesaat. dipandanginya laki-laki yang fokus menatap ponselnya itu. "lo bener-bener anak antisosial, ya, rangga?" justru pertanyaan tersebut yang keluar dari mulut dinda sebagai jawaban. "emang waktu sekolah nggak pernah ikut makrab juga?"

rangga menggeleng. satu jawaban yang sukses membuat dinda sudah bisa menyimpulkan jawaban atas rasa penasarannya.

dinda menghela napas. "dari namanya aja udah malam keakraban. ya itu acara supaya pesertanya makin akrab, lah," balas dinda. "gimana sih lo. makanya ikutan."

mendengar jawaban begitu, rangga berdecak sebal. "lo dibayar sama si caristy caristy itu, ya, biar bujuk gue buat ikut?" tanyanya. "atau ini kerjaannya si dhamar—eh, iya gue baru inget. ternyata ini kerjaannya si dhamar loh, din, yang nyuruh suratnya ada love warna-warni."

"kok lo tau dhamar yang nyuruh?" dinda bertanya balik.

sesaat rangga diam. belum sempat menjawab pun, dinda sudah bicara lagi.

"lo beneran nyari si caristy, ya?"

rangga diam.

"hayo, beneran nyari kan, lo?"

"apaan, sih, din," sungut rangga. "udah, ah. gue mau cabut. ada kelas jam tiga."

invitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang