"din, bantuin gue dong."
ujaran itu membuat langkah dinda terhenti. gadis yang sedari tadi jalan seiringan dengan rangga, kini menatap laki-laki itu dengan tatapan menilik. beberapa detik pertama dinda hanya tersenyum, namun setelahnya, gadis itu tertawa terbahak-bahak.
sementara rangga balik menatap kawannya yang satu itu tanpa ekspresi apapun. memangnya apa yang harus dikoreksi dari ucapan rangga?
"bantuin apa? ngerjain tugasnya bu kartika?" tanya dinda sambil terus tertawa di sepanjang langkahnya di koridor gedung fakultas. "atau bantuin lo deketin adek tingkat?"
sambil menyaksikan dinda terus tertawa, rangga cengar-cengir. "hehe. dua-duanya boleh, din," katanya lugas.
dinda lantas menggeleng-gelengkan kepalanya. "sumpah lo adalah orang paling to the point yang gue kenal. nggak ada basa-basinya banget," balas dinda. "atau lo ngebet?"
rangga menggerayangi tengkuknya. "ya, habisnya gimana dong, din," katanya. "doi cakep banget, gila. anaknya baik juga walaupun first impression gue doi jutek nggak keruan."
mendengar penuturan tersebut, dinda semakin keras tertawa. ia jarang sekali mendengar rangga memberikan pujian untuk seorang perempuan. bagaimana tidak, laki-laki itu bahkan tidak pernah dinda lihat berdekatan dengan anak perempuan di kampus. kecuali dengannya dan teman-teman bem, tentu saja.
"iya deh, bang ranggaaa. nanti gue bantuin," ujar dinda. "sekarang makan dulu yuk. kantin belakang? gue pengin ayam gepreknya bu sumi."
senyum rangga melebar. kini laki-laki itu menyetarakan langkah dengan dinda. "ih, bener ya, din!" ujarnya antusias. "lo emang temen gue, din."

KAMU SEDANG MEMBACA
invitation
Contokepada ketua bem prodi teknik elektro, refangga hussein akbar. dengan hormat, sehubungan dengan dilaksanakannya kegiatan malam keakraban oleh bem fakultas teknik sebagai program kerja badan eksekutif mahasiswa fakultas teknik, yang akan dilaksanaka...