× 03 ×

3.1K 380 8
                                        

"sori, gue nyari yang namanya caristy," ujar rangga setelah mengetuk pintu ruangan yang sudah terbuka lebar entah sejak kapan. "ada, nggak?"

satu-satunya gadis yang ada di dalam ruangan itu mengalihkan pandangannya dari layar laptop, serta beranjak dari kursinya. headphone yang menutupi kedua telinganya ia turunkan ke leher. gadis itu menghampiri laki-laki yang datang.

"ada apa ya, bang? gue caristy," balas gadis itu sambil menatap lurus ke rangga.

rangga mengangguk-angguk, "gue kembaliin, ya, surat undangan makrabnya. gue nggak minat. dan, caristy, lo kan sekretaris bem. kalau jadi sekretaris, tolong belajar tata cara penulisan surat resmi yang bener, ya," ujarnya sambil menyodorkan surat yang sudah renyuk di tangannya. "lo pikir nulis surat resmi boleh pakai emotikon love?"

sesaat caristy terdiam. diterimanya surat dari tangan rangga, kemudian dibukanya lipatan kertas tersebut. caristy membacanya betul-betul, sampai ditemukannya apa yang baru saja rangga protes.

gadis itu tertawa terbahak-bahak.

"oh, jadi ini yang namanya rangga rangga itu, yang nggak pernah mau ikutan makrab?" tutur caristy. "sori ya, bang. gue nggak tau apa-apa. ini disuruh bang dhamar."

tatapan sinis dari mata rangga tak berubah. laki-laki itu tidak memberikan respons apapun lagi. ia lantas berbalik badan dan meninggalkan ruangan.

invitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang