× 13 ×

1.5K 222 8
                                    

sudah lima kali kamar utama di villa ini dhamar ketuk. namun tidak ada jawaban apapun. selain itu pula, dinda sudah berulang kali menelepon ke nomor caristy. hasilnya sama: tidak ada jawaban apapun. caristy masih mengurung dirinya di dalam kamar pasca keributan kecil di antaranya dengan rangga.

"udahlah, mar. lagian udah tengah malam juga. biarin aja caristy istirahat," ujar syifa yang sejak tadi berdiri di belakang dhamar, turut memanggil caristy di dalam kamar. "udah, din. jangan diteleponin terus."

dhamar dan dinda serempak mengangguk. keduanya menghentikan kegiatannya masing-masing, kemudian kembali ke tempat duduk semula. ruang tengah pun perlahan-lahan mulai ramai kembali sebab televisi menyala, mempertontonkan film yang diputar.

sementara rangga masih diam di sofa yang sama. laki-laki itu menekuni ponselnya sendiri. begitu seterusnya sampai satu per satu orang di ruang tengah masuk kamar atau tidur di ruangan tersebut. termasuk rangga yang lama-lama berbaring di sofa dan tertidur pulas bersama perasaan bersalah kepada caristy.

invitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang