invitation

× 25 ×

sudah lima menit dua piring ayam bakar terhidang di meja yang rangga dan caristy tempati. caristy sudah mulai menyantap pesanannya, sementara rangga masih diam memandangi gadis yang duduk di hadapannya tersebut.

"kenapa nggak makan?" tanya caristy. "dan kenapa ngeliatin gue?"

senyum rangga mengembang. "nggak apa-apa. gue suka aja ngeliatin lo."

"hah?"

"suka ngeliatin lo," ulang rangga. caristy diam. "lo suka nggak, diliatin sama gue?"

"lah, apaan sih?" balas caristy sambil tersenyum-senyum tipis, sukses membuat rangga terkekeh. "freak banget lo bang."

"car, lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya rangga tanpa mengindahkan ucapan caristy sebelumnya.

caristy lantas membelalakkan matanya. gadis itu celingukan ke sekitarnya, melihat apakah ada orang yang menyadari ucapan rangga barusan. "apaan sih, makin freak, anjir!" tukas caristy. "bercanda lo nggak lucu," katanya sambil tertawa renyah.

"ya emang nggak lucu. gue kan serius," balas rangga.

"hah?"

"hah heh hah heh. gue serius," aku rangga. "tapi ... ya gue nggak maksa lo juga buat nerima, sih."

caristy menggerayangi tengkuknya. "duh, bukannya gue nggak mau nerima, bang. tapi gue nggak suka sama lo," balas caristy. "lagian kenapa tiba-tiba banget, sih?"

rangga diam sejenak. "bukan tiba-tiba, car. lo aja yang baru tau," katanya sambil meminum jus jeruk yang ada di depan matanya.

"oh, gitu."

"iya. jadi, gimana?"

"lo maunya gue terima, ya?"

rangga berdecak sambil mengerlingkan matanya, "ya iya lah. lo pikir gue lagi nge-prank?"

caristy tertawa pelan. "ya udah. itu jawabannya kalau itu yang lo mau—eh, kalau orang pacaran harus aku kamu, kan, ya?"

"hahaha. terus lo mau pakai aku kamu, gitu?"

"ya iya lah. masa pacaran lo gue-an?"

keduanya saling diam sesaat, sebelum akhirnya tertawa serempak.

× the end ×