invitation

× 12 ×

kegiatan bakar-bakar berlangsung sampai larut malam. setelahnya pun tidak sedikit yang masih berkumpul bersama teman-teman satu circle-nya untuk berbincang-bincang. terkecuali rangga. di saat teman-teman satu jurusannya membentuk lingkaran dan tertawa paling ramai, laki-laki itu justru berbaring di sofa dan memainkan game di ponselnya.

dan itu bertahan setidaknya sampai caristy keluar dari kamar dan menyadari kegiatannya yang berbeda sendiri dari orang-orang. "bang, lo nggak gabung?" tanya gadis itu dengan begitu lembut sambil duduk di sebelah rangga. yang mendapat pertanyaan hanya menggeleng. "lo orangnya emang nggak suka ramai gitu atau gimana, makanya nggak pernah makrab? tapi sekarang udah di sini malah nggak ikutan gabung?"

menyadari betapa cerewetnya perempuan ini membuat rangga makin malas berada di sini. laki-laki itu segera beranjak duduk. "lo tuh emang terlahir cerewet, ya?"

caristy mengernyitkan kening. "lah? apa salah gue yang mencoba ngajak lo buat berbaur sama orang lain? lagian acara ini juga namanya malam keakraban, acara di mana kita semua harusnya bonding satu sama lain, bukannya kayak lo yang sendirian terus," balasnya tanpa peduli kalau yang dimarahinya adalah seorang kakak tingkat.

setelah diomeli begitu, bukannya semakin baik, rangga justru semakin marah.

"loh, gue dari awal kan juga emang nggak mau ikut. lo aja yang maksa gue," ujarnya tak mau kalah.

"gue nggak pernah, ya, maksa lo buat ikut acara gue. ini request dari anak-anak bem fakultas sama bem prodi lo. mereka semua yang nge-push gue buat bujuk lo. dan di detik terakhir juga lo tuh yang menyerahkan diri untuk ikut," balas caristy. "lo udah memutuskan untuk ikut, jadi tolong hargai acara yang gue dan temen-temen gue jalanin. jangan bikin acara sendiri."

selepas bicara begitu, tepat ketika orang-orang mulai menaruh perhatian, caristy lantas diam. semuanya diam. caristy beranjak pergi dari ruang tengah, kembali ke kamar, lalu mengunci pintunya.