× 10 ×

1.8K 261 7
                                    

"oke, temen-temen." suara gadis berkaus hitam di tengah ruangan menyita perhatian semua orang. ia kemudian menoleh kepada caristy yang duduk di sofa bersama cokelat hangatnya. "jadi sambil nunggu dhamar aja kali, ya, kita mulai, car?" tanyanya.

caristy mengangguk, menyetujui syifa sang seksi acara dalam kegiatan ini.

"jadi di sini gue punya beberapa lembar angket yang perlu kalian isi. di sini ada untuk bem fakultas dan bem prodi," tutur syifa sambil mengangkat puluhan lembar kertas di tangan kanannya. "untuk yang prodi, nanti tulis sendiri prodinya, terus dikumpulin bareng prodinya masing-masing ya."

seraya terus bicara menjelaskan teknis mengisi angket, syifa mulai membagikan lembaran tersebut ke satu per satu orang yang duduk di dalam ruangan tersebut. dilihatnya rangga hanya diam celingukan.

"ada yang nggak dimengerti, bang?" tanya syifa pada laki-laki yang kini dihampirinya tersebut. rangga menggeleng kemudian tersenyum tipis. laki-laki itu lantas mengeluarkan pena dari saku kemejanya, kemudian membaca isi kertas tersebut.

semua orang mulai mengisi lembarannya masing-masing, ruangan semakin hening sebab semuanya terfokus pada kertas dan tulisannya sendiri. selepasnya, begitu semua kertas dikumpulkan, syifa mengambil puluhan lembar kertas lainnya.

gadis itu berdikte lagi, "nah sekarang gue punya games, namanya secret message. jadi, nanti di kertas kosong ini, kalian tulis nama masing-masing, terus dioper ke orang yang duduk di sebelah kanan kalian. nanti, orang di sebelah kanan kalian bakal nulis sesuatu tentang kalian, apapun itu, tapi tanpa nulis nama mereka."

rangga berdecak pelan. ini acara apa, sih?

invitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang