× 17 ×

1.2K 203 2
                                    

"gue boleh masuk?" pertanyaan itu membuat caristy yang tengah sibuk merapikan barang-barangnya menoleh, melihat kehadiran rangga di pintu kamar. tidak ada jawaban yang caristy berikan, sehingga rangga akhirnya menyimpulkan dengan sendirinya. "oke, gue di sini aja. gue cuma mau kembaliin kunci motor lo. nanti gue cari anak lain yang motornya kosong."

sekali lagi caristy menoleh setelah satu barang terakhir miliknya masuk ke dalam tas. gadis itu menatap rangga, "lo emang tipe laki-laki nggak bertanggung jawab, ya? yang bawa gue ke sini tuh siapa?"

"ya emang gue," balas rangga sambil menggerayangi tengkuknya. "tapi kan lo lagi ngambek berat sama gue."

"gue ngambek terus lo jadiin celah bagi lo untuk nggak bertanggung jawab?" caristy membalas lagi. gadis itu kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. "lo belum pernah pacaran ya, bang rangga?"

sebelah alis rangga mengernyit. "kenapa ujungnya nanya kayak gitu?" tanyanya. laki-laki itu bersandar ke ambang pintu yang menjadi saksi bisu pertikaian mereka. "bukan urusan lo juga, kali."

"emang bukan urusan gue. tapi gue nebak aja, soalnya kelihatan banget dari gimana cara lo ngehadapin cewek," balas caristy.

"terus?"

"ya ... nggak terus-terus, sih."

"kok lo cerewet lagi? udah nggak ngambek kan, berarti? gue udah bisa menghadapi cewek ngambek kan, berarti?"

caristy geming memandang laki-laki di hadapannya tersenyum lebar. apaan, sih?

invitationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang