Awaited Day 🔞

3.1K 179 12
                                    

~°~°~°~

(Anggap saja itu Hwang Injun yah guyys)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja itu Hwang Injun yah guyys)

Hwang Injun sedang dilatih untuk memberi salam / hormat dimana api lilin tidak boleh bergerak, sehingga harus sangat hati-hati dan anggun. Injun mencobanya dan ia tersandung, tapi lilinnya nggak bergerak.

"Bagaimana aku harus menahan kepalaku saat menunduk dan tidak menggerakkan kepala sedangkan kepalaku sangat berat" keluh Sejabin.

Lee Jeno sedang berjalan diluar dan bertanya pada Injun dalam hatinya.

"Apakah tidurmu nyenyak? mulai hari ini kau harus memulai berlatih"(untuk menjadi Putri Mahkota).

Tiba-tiba ada suara dari dalam. Injun sedang mencoba menyeimbangkan piring dilengannya dan tak memindahkan mereka saat ia berjalan. Jeno melihatnya dari luar.

"Jika itu sulit, aku percaya kau bisa melakukannya dengan baik" ucapnya sambil tersenyum manis.

Lalu ia mendengar suara pecah dari dalam dan itu artinya Injun memecahkannya.

"Ctraaaakkk" (anggap saja suara piring pecah guys)

"Ctraaaakkk" (anggap saja suara piring pecah guys)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ekspresi Hwang Injun setelah mecahin piring)

Dan Jeno pun terkejut.

"Siapa yang melatih Injun harus bekerja keras"ucapnya sambil tertawa.

Dayang yang melatih Injun mendesah setiap kali Injun berdiri dan memecahkan piringnya.

"Hahh Sejabin"

Hwang Injun hanya bisa tersenyum dan menatap dengan memohon maklum.

Dayang Injun memberikannya beberapa makanan dan mengatakan bahwa Jeno mengiriminya surat.

"Mama, Wang Seja memberikan makanan dan memberikan anda surat" ucap sang Dayang.

Injun duduk dan mulai membaca surat dari Lee Jeno.

Painful Love (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang