Painful Love (Discontinue)

A Place to Stay Forever

~°~°~°~

Sebuah tandu tiba di depan gerbang rumah yang besar. Terlihat wanita cantik keluar dengan perlahan, ia menatap dalam gerbang itu. Dalam pikirannya, inikah tempat tinggal ku untuk selamanya. Merasa pundaknya disentuh. Dia pun menoleh menatap sang suami yang sedang tersenyum.

(Pakaian Jaemin)

"Gongju, kenapa kau melamun"

Suara itu, suara itu akan dia dengar seumur hidupnya. Rasanya ini seperti mimpi, dia merasa pernikahan ini seperti halusinasi. Pria di hadapannya ini. Seo Minhyung, adalah sahabat kakaknya yang sangat dia hormati.

"Ye, Orabeoni"

"Kau sudah lupa"

"Ahh yee, Seobang-nim"

Pipinya selalu memerah saat mengatakan kata itu, ya kata Seobang-nim. Sang suami tertawa kecil melihat Jaemin yang biasanya ceria, menjadi pemalu dan selalu menunduk. Minhyung pun menggenggam erat tangan istrinya. Wajah jaemin semakin memerah karenanya.

"Ayo kita masuk Bu-in"

(Gerbang Kediaman Bangsawan Seo)

Saat dia masuk kedalam Kediaman Bangsawan Seo. Dia melihat orang berlalu-lalang sangat sibuk. Dia merasa tempat ini akan tetap seramai istana. Bibirnya mulai terangkat membentuk senyum cantik.

"Bu-in"

Dia menoleh kearah suaminya, menatap dalam mata indah itu dalam.

"Ayo, kita temuin appa, dia ada diruangannya"

Sang suami menggenggam tangannya lembut. Dibalasnya genggaman tangan itu. Dalam perjalanan, ia mulai berpikir jika mulai sekarang dia tinggal disini. Berarti dia pasti akan selalu bertemu dengan Jisung. Matanya mulai berkaca-kaca. Genggaman tangannya mengerat.

"Bu-in, kau tak perlu tegang seperti itu, appa tidak menyeramkan" Minhyung mengelus pelan tangan istrinya.

"Aku tidak tegang seobang-nim" sang Putri menggeleng pelan.