Awareness of love Part 1

1.1K 133 13
                                    

~°~°~°~

Jaemin termenung memikirkan sang sahabat. Dia memikirkan raut wajah haechan yang menurutnya tidak menunjukkan rasa bahagia saat bertemu dengannya.

Adik iparnya itu menghindari nya dan berusaha untuk cepat pergi. Padahal Jaemin ingin menanyakan tentang kabar kehamilan Haechan. Jaemin bingung kenapa sahabat nya itu tidak pernah berkunjung ke kediaman Seo. Sudah terhitung 2 tahun pernikahan Haechan dan Yukhei tetapi Haechan tidak pernah memberi kabar ataupun berkunjung.

Bodohnya Jaemin, dia baru menyadari nya sekarang setelah hampir setahun menjadi istri Seo Minhyung.

"Bu-in"

"Yee"

Jaemin terkejut dari lamunannya dan menatap suaminya lembut.

"Ada yang kau pikirkan?"

Jaemin mengangguk sambil menatap sendu sang suami.

"Nde seobangnim, aku memikirkan Haechan?"

Dahi Minhyung berkerut, tangannya terangkat lalu mengelus lembut pipi memerah sang istri.

"Apa yang dipikirkan istri cantikku tentang Haechanku?"

"Dia tidak berkunjung kemari, semenjak kita menikah seobangnim, itu sangat aneh menurutku"

"Bukankah saat kamu tiba pertama kali disini dia hadir menyambut mu?"

"Iya tapi setelah pertemuan itu dia tidak pernah kemari sama sekali, dia seperti menjauh, aku merasa cemas seobangnim"

Minhyung memeluk erat Jaemin, mengelus punggung nya dan menciumi keningnya sampai Jaemin memejamkan matanya.

"Jangan cemas, jika dia tidak mau datang kemari, kita yang akan pergi mengunjungi nya, bagaimana?"

"Benarkaaah, seobangnim?" Matanya berbinar menatap suaminya bahagia.

"Ye, bu-in" Minhyung tersenyum tanpa lalu mencium bibir manis istrinya.

°°°°

"Aku tau kau bertemu dengan Jaemin kemarin"

Deg

Mataku membulat, tanganku mulai mendingin dan aku meremas keras bajuku. Aku merasa takut, kenapa aku takutkan seperti ini, kenapa dia harus tau semua tentang Jaemin.

"Bagaimana kau bisa tahu itu?"

"Tentu saja, Kakak iparku memberitahuku"

"Lalu, apa ingin kau katakan lagi Yukhei-ssi?"

Aku berbalik dan menatap dengannya datar. Aku harus kuat dan berani, aku harus mengalahkannya dengan kekuatanku.

"Dia akan datang"

"Siapa?"

"Jaeminku"

Aku tertawa, sungguh ironi sekali. Jaeminku? Dia benar-benar sudah gila, dia masih mengharapkan kakak ipar ku.

"Aku perihatin padamu, kau masih mengharap seseorang yang jelas-jelas tidak akan menjadi milik mu"

"Kau juga sama kan?" Dia menatapku dengan remeh.

"Apa maksud mu?" Aku mengerutkan dahi ku bingung.

Painful Love (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang