Chapter 4

1K 150 20
                                    

Kedua mata Taehyung terbelalak saat bibir Jiyeon mendarat tepat di bibirnya. Entah mengapa, seluruh tubuhnya hanya diam, tidak bisa merespon keadaan.

Cukup lama kedua bibir itu menempel, hingga Taehyung kembali dibuat terkejut saat bibir Jiyeon bergerak, melumat lembut belah bibirnya. Dan entah terbawa suasana atau apa, Taehyung mulai ikut membalas ciuman Jiyeon. Melumat bibir bawah dan atas sang gadis bergantian. Sedangkan Jiyeon mulai mengalungkan kedua tangannya pada leher Taehyung saat ciuman keduanya terasa semakin menuntut, terlebih saat ini lidah Taehyung mulai membelit lidah Jiyeon. Pun kedua tangan Taehyung yang langsung melingkar erat pada pinggang ramping sang gadis, semakin membuat kedua tubuhnya menempel erat.

Keduanya kini hanyut dalam keadaan, masih terus melumat satu sama lain, mencoba mendominasi ciuman pertama diantara keduanya. Hingga tautan bibir mereka terlepas saat Jiyeon melepasnya sepihak guna meraup oksigen untuk paru-parunya. Sedangkan Taehyung masih menatap Jiyeon dalam diam, tangannya terangkat untuk menyibak rambut yang menutupi rupa cantik sang istri juga menghapus keringat yang membasahi keningnya.

Kedua mata Jiyeon kini bertemu dengan tatapan lembut dari Taehyung, lantas Jiyeon kembali mencium Taehyung dengan tempo yang cepat, membuat suara decapan menguar bebas di dapur.

"Ji—" Taehyung tidak bisa melanjutkan perkataannya saat bibir Jiyeon beralih mengecup rahang tegasnya, lalu beralih turun mengecup lehernya.

Tidak, ini tidak benar.

Seakan tersadar dengan keadaan, Taehyung mendorong lembut tubuh Jiyeon sehingga bibirnya terlepas dari leher Taehyung. Sedangkan gadis itu menatap Taehyung dalam diam, tatapan sayunya tanpa sadar membuat Taehyung meremang. Oh ayolah, Taehyung ini pria normal, jadi wajar saja jika ia merasakan hal itu.

Namun dengan cepat Taehyung menjernihkan pikirannya, lantas berucap, "Aku akan mengantarkanmu ke kamar"

Tubuh gagahnya dengan mudah membawa Jiyeon ke dalam gendongannya, sedangkan sang gadis menyamankan posisinya pada dada bidang Taehyung.


***


"Enggh" Lenguhan terdengar pelan dari bibir merah alami Jiyeon. Kedua matanya terbuka secara perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.

"Akh!" Jiyeon memekik pelan saat kepalanya merasa dihantam sesuatu yang membuatnya merasakan pusing. Setelah dirasa mendingan, kedua matanya melirik ke sekitar, sedikit menghela nafas saat mendapati dirinya berada di kamarnya sendiri.

Tetapi sejenak Jiyeon terdiam. Seingatnya, ia terakhir kali berada di mini bar yang ada di dapur rumahnya, bukan di kamarnya seperti saat ini.

Tidak mungkin Taehyung yang membawanya kemari kan?

Jiyeon segera mengenyahkan pikiran konyol yang tiba-tiba terlintas di otaknya. Tentu saja tidak mungkin Taehyung. Karena sesuai perjanjian, mereka dilarang masuk ke kamar masing-masing.

Lantas Jiyeon mencoba bangun dari posisinya. Namun dengan cepat gadis itu memegang pinggiran tempat tidur saat kepalanya merasakan pusing yang teramat banyak.

Sial, pasti aku sangat mabuk.

Jiyeon mencoba berdiri kembali, sebelah tangannya ia gunakan untuk memijat pelipisnya sedangkan kakinya berjalan tertatih menuju kamar mandi.
.
.
.
.
.

Tungkai jenjang itu melangkah dengan pelan, Jiyeon merasakan seluruh tubuhnya lemas. Mungkin pengaruh mabuknya semalam.

Sedangkan Taehyung yang tengah menyantap makan siangnya, hanya menatap Jiyeon yang berjalan kearah dapur dalam diam. Omong-omong, hari ini minggu. Jadi wajar saja jika siang ini Taehyung berada di rumah.

RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang