Chapter 13

897 123 37
                                    

Sinar mentari yang masuk melalui celah gorden berhasil membuat tidur seorang pria terganggu. Kedua manik dengan bulu mata lentik itu mengerjap perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Kim Taehyung—pria itu menyunggingkan senyumnya saat hal pertama yang ia dapati ketika membuka kedua matanya adalah paras cantik Jiyeon yang masih setia memejam di depannya. Gadis itu masih memejam nyaman. Tertidur dengan lengan Taehyung sebagai bantalan.

Sebelah tangan Taehyung yang bebas ia bawa untuk menyentuh permukaan pipi Jiyeon dengan lembut. Ia dapat melihat dengan jelas mata Jiyeon yang sembab akibat menangis semalaman. Sebenarnya Taehyung kecewa. Tetapi melihat Jiyeon menangis tersedu-sedu sambil terus menggumamkan beribu kata maaf membuat rasa kecewa Taehyung luruh bersamaan dengan air mata Jiyeon. Semalam, hampir empat jam Jiyeon menangis. Dan selama itu pula Taehyung dengan setia terus menghapus lelehan air mata sang istri. Pun Jiyeon akhirnya tertidur dalam pelukan Taehyung karena terlalu lelah menangis.

Cup.

Taehyung mendaratkan bibirnya dengan lembut diatas kening Jiyeon. Hanya beberapa detik lalu melepaskannya. Kemudian sebelah tangannya mengangkat kepala Jiyeon dengan pelan, berusaha tak menganggu tidur siang istri.  Setelah berhasil meletakkan kepala Jiyeon pada bantal, Taehyung beranjak dari posisinya dan langsung menuju kamar mandi.

Setelah menghabiskan beberapa waktu di kamar mandi untuk membersihkan diri. Taehyung keluar lebih fresh. Bibirnya tersungging saat mendapati Jiyeon masih setia menutup kedua matanya. Lantas Taehyung memutuskan untuk keluar kamar. Melangkahkan kakinya ke arah dapur. Dengan cekatan pria itu membuka kulkas, mencari bahan makanan yang bisa ia masak sebagai sarapannya dengan Jiyeon.

Helaan nafas keluar dari bibir tipisnya saat tak mendapati bahan makanan apapun. Hanya tiga butir telur dan dan satu bungkus bacon. Taehyung lantas memutar otaknya. Mencoba memikirkan makanan apa yang akan ia masak.

"Oke"

Gumamnya saat menemukan satu bungkus roti tawar. Dengan cekatan, Taehyung mengambil dua telur dan bacon di kulkas, lalu meletakkannya diatas meja dapur.
.
.
.
.
.

Kedua mata dengan bulu mata lentik itu mengerjap beberapa kali. Setelah berhasil menemukan kesadarannya kembali, si gadis—Jiyeon menolehkan kepalanya ke samping. Tidak ada siapapun. Itulah hal pertama yang terlintas di otak Jiyeon.

Dengan perlahan Jiyeon bangun dari posisinya. Menurunkan kedua kakinya dan berjalan kearah kamar mandi.

Tok. Tok.

"Taehyung, kau di dalam?" Seru Jiyeon.

Karena tak kunjung mendapat jawaban. Tangannya mendorong handle pintu hingga pintu terbuka.

Lagi dan lagi, Jiyeon tak mendapati presensi sang suami di dalam sana. Lantas Jiyeon memutuskan untuk membasuh wajah dan menggosok giginya terlebih dahulu sebelum mencari keberadaan sang suami. Setelah selesai, Jiyeon membawa tungkainya untuk keluar dari kamar Taehyung.

Kedua bibirnya tertarik hingga menampilkan seutas senyum saat mendapati presensi Taehyung yang sedari tadi ia cari tengah fokus berkutat dengan kegiatan memasaknya. Maka Jiyeon melangkahkan kakinya dengan pelan, berniat memberikan kejutan untuk sang pria.

HUG.

Gerakan tangan Taehyung yang tengah menggoreng bacon terhenti saat mendapati sebuah tangan melingkar di perutnya.

"Jiyeon?" Panggilnya mencoba memastikan. Sedangkan yang di panggil tak merespon. Malah menyamankan letak kepalanya pada punggung lebar Taehyung.

"Ji, ada—?"

"Biarkan seperti ini, Tae." Gumam Jiyeon yang masih bisa di dengar oleh Taehyung.

Seulas senyum muncul di wajah Taehyung. Pria itu meletakkan penjepit daging di atas meja lalu mematikan kompor.

RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang