Chapter 5

909 142 12
                                    

Jiyeon dan Taehyung melewati lorong rumah sakit dengan tergesa. Tercetak jelas rasa cemas di kedua wajah mereka. Baik Jiyeon dan Taehyung sedari tadi terus merapalkan doa dalam batin agar Taehee segera melewati masa kritisnya.

"Kak Jiyeon, Kak Taehyung, disini"

Langkah Jiyeon dan Taehyung terhenti saat mendengar suara Yeri. Lantas keduanya menuju ke arah Yeri yang tengah berdiri di depan ruang ICU.

"Yeri-ya, bagaimana bisa ibu kritis, eoh?" Tanya Jiyeon sesampainya di hadapan Yeri.

"Aku juga tidak tau, kak. Aku baru saja keluar untuk membeli minum, saat aku datang sudah ada dokter dan perawat yang membawa bibi ke ruang ICU" Jelas Yeri, kedua matanya berkaca-kaca menatap Jiyeon dengan perasaan bersalah. "Maafkan aku, kak"

Jiyeon tidak membalas, membuat Yeri semakin menundukkan kepalanya.

Melihat hal itu, membuat Taehyung mendekat kearah Yeri. Menepuk pelan bahu gadis itu, lantas berucap, "Tak perlu meminta maaf, ini bukan salahmu"

Yeri mendongakkan kepalanya, tatapan dan suara lembut milik Taehyung sedikit membuatnya lega, lantas kedua bibirnya tertarik ke samping hingga menampilkan senyum tipis.

Melihat Yeri yang sudah lebih baik, membuat Taehyung beralih pada Jiyeon. Lantas tangannya mendarat di punggung Jiyeon, mengelusnya lembut, membuat sang gadis menoleh kearah Taehyung.

"Duduklah disitu" Taehyung menuntun Jiyeon untuk duduk pada bangku yang ada di samping pintu ruang ICU. Jiyeon mengikuti arahan Taehyung tanpa protes sama sekali.

Jiyeon menundukkan kepalanya, kedua tangannya pun mengatup, bibir tipisnya terus merapalkan doa untuk sang ibu dan tanpa di sadari air mata sudah jatuh dari kedua maniknya. Sedangkan Taehyung juga ikut berdoa dalam batinnya, lantas menoleh kearah Jiyeon, pria itu mendapati Jiyeon menangis dalam diam. Entah sadar atau tidak, Taehyung membawa sebelah tangannya untuk merangkul tubuh rapuh Jiyeon.

"Semua akan baik-baik saja, Ji. Ibu pasti bisa melewatinya" Suara lembut milik Taehyung berhasil memasuki rungu Jiyeon, membuat gadis itu semakin menangis dengan suara yang cukup keras. Lantas Taehyung semakin merapatkan tubuh Jiyeon ke dalam dekapannya.

"Ibu pasti bisa melewatinya. Kau tahu jika ibu adalah wanita paling kuat yang pernah kau kenal" Bisik Taehyung sambil menepuk lembut lengan Jiyeon.

Yeri yang melihat Jiyeon menangis dalam rengkuhan Taehyung pun tanpa sadar ikut meneteskan air matanya.

"Park Jiyeon-ssi?" Seorang dokter keluar dari ruang ICU membuat Jiyeon, Taehyung, serta Yeri berdiri dari duduknya.

"Dokter, bagaimana keadaan ibu saya?" Tanya Jiyeon sambil mendekat kearah dokter pria ber-nametag 'Choi Minho'

Terdengar helaan nafas berat dari Minho, membuat ketiga orang di depannya di lumuri rasa khawatir luar biasa.

"Keadaan Nyonya Park semakin memburuk. Jika tidak diambil tindakan sebenarnya, saya rasa waktunya tidak—"

"Dokter" Sela Taehyung dengan tatapan seakan memohon untuk tidak dilanjutkan.

Seakan paham dengan kode yang diberikan Taehyung, Minho pun berdeham singkat. Lantas kembali berucap, "Mengenai operasi yang saya bicarakan tempo hari, apakah keluarga sudah mengambil keputusan?"

"Belum, dok. Kami belum bisa memutuskan karena ibu tidak ingin melakukan operasinya karena kemungkinan berhasilnya sangat rendah" Jelas Jiyeon.

"Walaupun hanya 20%, tetapi itu bisa berpengaruh terhadap hidup Nyonya Park." Balas Minho, "Kami harus cepat melakukan tindakan. Jadi saya minta untuk keluarga mohon kembali di diskusikan"

RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang