Chapter 15

909 121 30
                                    

"Sini aku bantu keringkan rambutmu"

Gerakan tangan Taehyung yang tengah mengusap-usap rambutnya dengan handuk terhenti saat mendengar suara Jiyeon. Gadis itu masih berdiri di dapur, namun lekas mendekat sambil membawa secangkir hot chocolate di tangannya.

Jiyeon meletakkan hot chocolate di atas meja ruang tengah, tepat di depan Taehyung yang duduk di lantai. Setelahnya, Jiyeon memposisikan dirinya untuk duduk di sofa—tepat di belakang Taehyung.

"Kenapa hanya membuat satu hot chocolate?" Tanya Taehyung yang menikmati usapan-usapan lembut yang Jiyeon berikan pada rambutnya.

"Aku tidak begitu menyukai chocolate. Jadi aku hanya membuat untukmu" Balas Jiyeon tanpa menghentikan kegiatannya mengeringkan rambut Taehyung.

"Terimakasih" Kata Taehyung sambil tersenyum tipis.

Cup.

Jiyeon mengecup puncak kepala Taehyung.

"Sama-sama"

Pun selanjutnya keduanya sama-sama terdiam. Jiyeon sibuk mengeringkan rambut Taehyung. Sementara Taehyung sibuk memikirkan semua kenangan bersama mendiang ibunya.

Mendapati Taehyung yang hanya terdiam hampir selama sepuluh menit membuat Jiyeon mengernyitkan keningnya. Lantas menghentikan gerakan tangannya dan sedikit menundukkan tubuhnya untuk melihat wajah Taehyung.

"Taehyung?"

Suara lembut Jiyeon berhasil membuat lamunan Taehyung buyar. Pria itu menoleh dan mendapati wajah Jiyeon yang hanya berjarak beberapa senti dengan wajahnya.

"Hm?"

"Kenapa melamun?" Tanya Jiyeon.

Taehyung terdiam selama beberapa detik, lantas menarik seulas senyum untuk sang pujaan.

"Hanya mengingat beberapa kenangan dengan ibu"

Jiyeon semakin merasa khawatir saat melihat senyum Taehyung, namun ada rasa sedih yang terpancar dari sepasang netranya.

"Taehyung, hadap sini"

Taehyung mengernyitkan keningnya saat Jiyeon menuntun tubuhnya untuk memutar posisi sehingga ia berhadapan dengan sang gadis—Jiyeon masih duduk di sofa dan Taehyung duduk di lantai.

"Maaf karena melupakan hari peringatan ibu. Dan maaf karena tidak bisa menemanimu" Ujar Jiyeon sambil menatap sendu kedua mata Taehyung.

Melihat raut wajah sendu sang pujaan membuat Taehyung di landa perasaan tak nyaman. Lantas kedua tangannya bergerak untuk mengenggam kedua tangan Jiyeon.

"Tak perlu minta maaf." Balas Taehyung. "Ditemani olehmu saat ini saja aku sudah senang" Lanjutnya.

Jiyeon kembali terdiam. Mencoba memikirkan apakah ia perlu untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga ia tidak bisa menemani Taehyung.

Apakah aku harus bicara?

"Hey, kenapa diam saja? Sungguh aku tidak—"

"Taehyung" Sela Jiyeon membuat Taehyung tak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Ya?"

Jiyeon menarik nafas cukup dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Mau tahu alasan kenapa aku tidak bisa menemanimu? Aku akan mengatakan dengan siapa aku bertemu siang tadi"

Taehyung terdiam beberapa saat lalu sebuah senyum tipis terpatri di bibirnya.

"Kau tidak perlu memberitahuku jika kau tak ingin. Aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman."

RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang