Taehyung memperhatikan Jiyeon yang sibuk memilih beberapa sayuran yang akan di belinya. Ya, sepasang suami istri itu sedang berbelanja untuk kebutuhan bulanan mereka.
"Taehyung, kau suka lobak tidak?" Tanya Jiyeon sambil menunjukkan satu buah lobak ke arah Taehyung.
Sejenak Taehyung terdiam lalu menggeleng. "Tidak terlalu suka"
"Oke, kita tidak akan membelinya" Balas Jiyeon cepat. Lantas memasukkan satu kantong wortel, tomat, dan selada pada troli yang di bawa Taehyung.
"Pantas saja saat memasak sop kau selalu menyisakan lobaknya" Ucap Jiyeon sembari mengalungkan tangannya pada lengan Taehyung. Lalu kedua pasang kaki mereka melangkah bersamaan.
"Hm. Karena aku memang tidak suka lobak"
"Maaf ya tidak peka jika kau tidak suka lobak. Setiap masak sop malah selalu memasukkan lobak" Kata Jiyeon penuh penyesalan.
Taehyung menoleh dan mendapati wajah sendu Jiyeon. Pria itu menghentikan langkahnya yang otomatis membuat langkah Jiyeon ikut terhenti.
"Tak perlu meminta maaf, Ji. Yang penting, mulai sekarang jangan menggunakan lobak lagi, ya?"
Jiyeon mengangguk dengan semangat. "Ah aku ingin membeli pernak-pernik untuk menghias rumah kita. Bolehkan?"
Taehyung mengacak pelan rambut Jiyeon, lantas tersenyum. "Tentu saja boleh."
"Leggo!!"
Taehyung hanya bisa terkekeh melihat Jiyeon yang sangat bersemangat. Membiarkan langkahnya di tarik oleh Jiyeon ke tempat pernak-pernik rumah tangga.
Jiyeon terlihat antusias melihat barang-barang yang menggemaskan di matanya.
"Ah lucu sekali" Gumam Jiyeon saat melihat sikat gigi untuk pasangan.
"Taehyung, beli ini boleh tidak?" Tanya Jiyeon sambil menunjukkan sikat gigi pasangan itu kepada Taehyung.
Sedangkan Taehyung mengernyit, melihat itupun Jiyeon mempoutkan bibirnya.
"Ayolah. Kita belum punya barang pasangan sama sekali. Boleh ya? Kita beli ini ya? Ya?"
Taehyung terkekeh melihat tingkah menggemaskan sang istri. Lantas pria itu mengangguk dan hal itu membuat Jiyeon memekik senang.
Jiyeon mengambil sepasang sikat gigi dan memasukkan ke dalam troli. Sepasang mata Jiyeon kembali berbinar saat melihat pernak-pernik lainnya.
Akhirnya setelah menghabiskan waktu hampir tiga puluh menit, kegiatan belanja Jiyeon dan Taehyung selesai. Ah tidak, sebenarnya yang belanja hanya Jiyeon saja, karena sedari tadi Taehyung hanya mengikuti kemanapun Jiyeon pergi. Dan Taehyung hanya bisa tersenyum saat Jiyeon dengan semangat mengeluarkan satu persatu belanjaannya dari troli, mulai dari bahan makanan, kebutuhan rumah, sampai pernak-pernik pasangan seperti sikat gigi, cangkir, handuk, bathrobe, sandal rumah, sampai piyama pasangan.
"Totalnya satu juta dua ratus lima puluh ribu won-hampir lima belas juta rupiah."
Jiyeon mendelikkan kedua matanya mendengar total belanjaannya. Oh ayolah, untuk ukuran belanja kebutuhan mingguan, jumlah yang di sebutkan tadi terbilang cukup mahal. Lantas Jiyeon menoleh menatap Taehyung dengan senyum sungkannya. Sedangkan Taehyung terkekeh lalu mengacak lembut surai Jiyeon. Tanpa mengatakan apapun, pria itu mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan black card-nya kepada pramuniaga.
Setelah menyelesaikan pembayaran, Taehyung membawa kantong belanjaannya dengan Jiyeon yang setia merangkul lengannya.
"Maaf ya, Tae. Aku tidak tahu jika jumlah belanjaan kita sebanyak itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅
FanfictionKisah tentang Kim Taehyung dan Park Jiyeon yang terjebak dalam sebuah ikatan pernikahan tanpa dilandasi cinta. Kim Taehyung, pria dingin yang tidak peduli dengan apapun yang dilakukan sang istri. Dan Park Jiyeon, seorang wanita yang berlaku sesukany...