Cahaya matahari mulai masuk diantara celah tirai kamar. Membuat seorang pria yang masih larut dalam tidurnya itu mulai terganggu. Kedua maniknya mulai bergerak untuk membuka dengan enggan.
Namun suara dari arah dapur yang mulai terdengar jelas di rungunya membuat pria itu beranjak dari posisi tidurnya. Dengan langkah lesu, si pria itu—Yoongi berjalan keluar kamar guna melihat keributan yang terdengar dari arah dapur.
Disana, netranya menatap presensi seorang gadis yang mengenakan celana jeans dengan atasan kemeja berwarna hijau army. Tangannya mengusak kedua matanya guna memperjelas penglihatannya.
"Jiyeon?" Suara itu terdengar ragu. Namun senyum lantas muncul tatkala gadis di depannya menoleh dengan senyuman manis yang terpatri di bibirnya.
"Kau sudah bangun? Duduklah. Aku sudah—"
HUG.
Ucapan Jiyeon terhenti manakala tubuh Yoongi memeluk tubuhnya dengan erat. Semula Jiyeon kebingungan. Namun tak lama setelahnya, kedua tangannya terangkat untuk membalas pelukan sang kekasih.
"Aku sangat merindukanmu" Bisik Yoongi. Tubuhnya semakin mengeratkan pelukan. Menelusupkan kepalanya pada perpotongan leher Jiyeon. Mencoba menghirup aroma vanila yang menguar dari tubuh sang gadis.
"Aku juga merindukanmu" Balas Jiyeon.
Sudah hampir sepuluh hari keduanya tidak bertemu karena Jiyeon selalu menunggui Taehee di rumah sakit.
Cukup lama keduanya saling berpelukan. Sampai pada akhirnya Jiyeon melepaskan tangan Yoongi yang melingkar di pinggangnya dan menuntun pria itu agar duduk di kursi meja makan. Lalu meletakkan satu mangkok sup ayam kesukaan Yoongi.
"Makanlah. Aku tahu kau pasti sangat merindukan sup ayam buatanku"
Yoongi terkekeh pelan, lantas mengusak lembut surai Jiyeon seraya menjawab, "Hm. Aku sangat merindukan sup ayam buatanmu"
Jiyeon merespon dengan senyumannya. Gadis itu mendudukkan diri di samping Yoongi. Tangannya memangku dagu sambil kedua maniknya yang terus menyelami raut wajah sang pria yang tengah menikmati sup ayam buatannya.
Merasa ditatap, Yoongi pun menolehkan kepalanya dan matanya bertatapan langsung dengan kedua mata Jiyeon.
"Kenapa menatapku seperti itu, hm?" Tanya Yoongi dengan lembut. Sedangkan Jiyeon menggeleng pelan, lantas menyuruh pria itu kembali melanjutkan makan.
"Oh ya, bagaimana dengan keadaan ibu?"
"Sudah lebih baik. Sore ini sudah di perbolehkan untuk pulang" Jawab Jiyeon masih dengan menatap Yoongi.
"Berhenti menatapku seperti itu, Nyonya Min"
Jiyeon terkekeh pelan mendengar ucapan Yoongi, membuat sang pria mendengus pelan lantas meletakkan sendoknya.
"Kenapa tertawa? Aku sungguh menyuruhmu untuk tidak menatapku"
"Memangnya kenapa?" Tanya Jiyeon kebingungan.
"Karena aku mungkin tidak bisa menahan diri dan kita akan—"
"Kalau begitu jangan tahan dirimu" Sela Jiyeon.
Sebuah smirk muncul di bibir tipis Yoongi. Lantas pria itu beranjak dari duduknya.
"Yaak!" Pekikan terdengar dari belah bibir Jiyeon saat dengan tiba-tiba Yoongi menggendong tubuh rampingnya dan membawanya ke dalam kamar.
.
.
.
.
."Hahhh... Yoon—ahh"
Desahan memenuhi kamar bernuansa klasik itu saat Yoongi menggerakan tubuhnya di dalam tubuh Jiyeon. Membuat sang pujaan dengan sukarela mendesahkan nama sang dominan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIT (KTH + PJY) || END✅
FanfictionKisah tentang Kim Taehyung dan Park Jiyeon yang terjebak dalam sebuah ikatan pernikahan tanpa dilandasi cinta. Kim Taehyung, pria dingin yang tidak peduli dengan apapun yang dilakukan sang istri. Dan Park Jiyeon, seorang wanita yang berlaku sesukany...