25. Death Note

98 15 0
                                    

"Tolong ikhlaskan saja aku. Agar aku juga mudah meyakinkan diriku, bahwa hatiku tak lagi milikmu."

🌚🌚🌚

"Gimana Ra, Daisha baik-baik saja?" Tanya Shan dengan raut wajah penuh kecemasan.

"Daisha gak baik-baik saja."

"Apapun yang dibutuhkan agar Daisha tetap hidup aku akan meeujudkannya."

"Cakap besar!" Ara menatap Shan serius. "Daisha okay, cuma kecapean saja. Terus tekanan darahnya rendah banget. Aku cuma mau ngetes saja tadi."

"Apa aku kelihatan banget gak tulusnya?" Nada suara Shan melemah.

"Dulu sih kelihatan banget, sekarang udah lebih lumayan."

"Terus apa yang harus kulakukan agar mendapatkan hati Daisha lagi?"

"Gak perlu, karena Daisha gak akan berikan hatinya ke siapa-siapa lagi." Ara biasanya tidak akan berbicara sekasar itu. Tetapi mungkin Gilang benar jika siapapun berhadapan dengan Shan pasti emosi kita juga terpancing.

"Terus tunangannya,"

"Dia bukan tunanganku." Daisha mengintrupsi, dirinya baru saja keluar dari kamarnya. "Beby sengaja mengatur semuanya supaya kamu bisa ngelepasin aku." Daisha akhirnya mengaku. "Aru sensei cuma guru bahasa Jepang aku."

"Beneran?" Wajah Shan terlihat sedikit senang.

"Tetapi bukan berarti pengakuan ini harapan buat kamu. Karena ya aku akan diperkenalkan oleh dosenku pada anaknya."

"Eh, beneran?"

"Iya Ra,"

"Terus kamu mau Sa?"

"Ya coba saja dulu. Mana tahu kita jodoh. Doain aja kalau emang jodoh dilancarin kalau bukan ya di sabar kan."

"Jadi kamu mau nikah muda? Tanya Shan selanjutnya.

"Kenapa enggak? Kan bagus menghindari zina. Asal doinya tetap ngizinin kuliah saja sama jangan nyuruh aku resign dari kerjaan aku."

"Tapi kan perintah suami wajib dilaksanakan."

"Iya aku ngerti Ra. Tapi di satu sisi aku gak mau buat orang tua kandung aku kecewa. Aku gak mau lihat mereka hidup susah. Ya kan gak mungkin orang tua aku jadi tanggung jawab suami aku."

"Aku siap kok," sahut Shan terlihat sangat yakin.

"Aku yang gak siap kalau sama kamu. Biaya hidup saja masih dibiayain mama kamu. Udah deh kamu pulang saja. Bukan ngusir nih, tapi kamu juga udah lihatkan aku baik-baik saja."

"Baiklah, aku pulang. Tetapi kalau aku nanti sudah punya kerjaan dan aku udah jauh jadi pria yang lebih baik dan kamu belum menikah kamu juga harus mempertimbangkan aku."

"Hmm," Daisha hanya berdehem.

Shan pulang setelah pamit dengan ibu Daisha. Sementara itu Daisha kembali masuk ke kamarnya untuk istirahat. Dan Ara sedang menelpon seseorang. Ara sedikit curiga dengan kondisi Daisha yang sangat menurun drastis akhir-akhir ini. Ada yang tidak beres.

Lost Contact (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang