MET PAGI ALL.
Pagi ini gue kelewat siap buat ngantor. Terbukti pagi ini Mbak Asih gue larang bikin sarapan, karena gue mau bikin sarapan sendiri buat gue sama ofcourse my fiancé, Andri. HEHE.
"Mbak, tumben?" Tanya mbak Asih.
"Buat Andri, mbak." Jawab gue.
"Ohh.. paham saya." Kata si mbak kemudian kembali sibuk dengan aktifitasnya.
Entah udah berapa lama Tisya di belakang gue. Pas gue liat dia malah tidur di meja makan. Astaga.
"TISYA!" Kata gue sambil gebrak meja.
Tisya langsung bangun dan loncat. "Apaan sih lo?!"
"Lagian lo tidur di meja makan."
"Laper deh. Bau masakan lo tuh nyampe ke kamar gue. Bagi dong dikit."
"No. Ini buat Andri."
"Hm.. gini nih. Orang baru jatuh cinta." Ngeledeeeeeeek.
"Daripada lo jomblo mulu." Ledek balik lah.
"Bacot." Kata Tisya. Kasar. "Eh, kak. Lo dianter Kak Andri kan? Gue pinjem mobil lo ya. Mau ketemu temen SMA nih."
"Pake aja."
"Ah emang the best lo, kak." Bisa banget mujinya kamu, adikku.
TIN! TIN!
"Andri udah dateng. Gue berangkat dulu ye."
Kayaknya Tisya ngasih tatapan aneh ke gue. Hahaha. Bodoamat~
Gue buka pintu rumah dan ada Andri yang baru mau ketok pintu.
"Pagi, sayang." Kata dia sambil senyum-senyum.
"Pagi juga."
"Yuk berangkat?"
"Yuk."
Gak kayak kemarin-kemarin, sekarang udah ada obrolan di mobil. Obrolan persiapan pernikahan dong pastinya. Gemes! Andri ngajuin beberapa konsep. Gue ngebayanginnya aja udah bahagia banget. Gimana pas hari H.
"Aku tuh maunya akad nikah kita di outdoor, menghadap kiblat, dan tepat jam 10.00 pagi." Kata Andri. Mantap.
"Tapi kalo outdoor takut hujan deh."
"Kita cari tanggal terus liat ramalan cuaca. Hahaha." Apaan sih, Andri........
"Hahaha. Kalo indoor kamu maunya gimana?"
"Di rooftop hotel."
"Ih itu sama aja outdoor dong."
"Ohh iya ya." Kata dia. Mulai bego. Eh maap.
Mobil Andri berhenti di depan lobby kantor gue. Sebelum turun gue keluarin makanan yang tadi gue masak.
"Sampe lupa. Nih." Kata gue ngasih kotak makan isinya nasi goreng buatan gue.
"Wih dimasakin calon istri nih." Kata Andri, pipi gue hampir merah.
"Aku masuk ya."
"Iya. Makasih sarapannya. Kamu semangat ya ngeditnya."
"Makasih."
"Nanti aku jemput."
"Oke bos." Kata gue langsung masuk kantor.
...
Hari-hari berikutnya, Andri semakin menunjukkan keseriusannya ke gue. Setiap hari kita pergi dan berangkat kantor bareng. Kalo gue lembur dia rela nungguin di parkiran. Gila. Siapa yang bakal nyangka Andri yang punya perusahaan frozen food yang enak banget itu. Wakakakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andri & Tania [SELESAI]
RomanceGak nyangka beneran kalo Andri bakal bilang kayak gitu. Gue mimpi gak sih?! -Natania Hadiani