Bonus.

4K 112 7
                                    

Jadi, usia kandungan gue udah memasuki 36 minggu. Setiap harinya gue ngerasain banget perkembangan dari si baby.

Kalo ada yang nanya anak gue jenis kelaminnya apa. Hm... rahasia! Hahaha. Cukup gue dan Andri aja yang tau.

Tapi di usia kandungan gue yang udah gede begini, gue masih kerja. Andri sih suka khawatir tapi gak ngelarang gue untuk kerja. Dia selalu berpesan untuk jaga diri. Karena cuma diri kita yang tau gimana-gimananya.

Terbukti pagi ini. Gue udah rapih lebih dulu dari Andri. Dia selalu bangun tidur dan mandi belakangan dari gue.

"Sayang, udah selesai belum?" Kata gue teriak buat manggil Andri.
"Iya ini lagi ngerapihin baju." Jawab Andri dari kamar.

Gak lama, Andri keluar kamar dan langsung duduk di meja makan.

"Sayang, kamu belum ada tanda-tanda mau lahiran kan?" Tanya Andri bikin gue bingung.

"Kenapa gitu?"

"Aku harus keluar kota buat pembukaan restoran baru punya kantor. Tapi belum tau kapan." Kata Andri.

Gue langsung nunjukkin muka sedih.

"Ya ampun, sayang. Aku gak lama kok perginya. Cuma beberapa hari."

"Tapikan tetep aja. Tisya udah balik ke Jepang. Mama-papa lagi keluar kota juga. Terus aku di rumah sama siapa?"

Ini kayaknya bawaan si bayi yang bikin gue jadi mendadak mellow. Biasanya Andri keluar kota juga gue bisa aja.

"Aku janji cuma dua hari." Kata Andri.

"Emang rencananya berapa hari?" Tanya gue.

"Seminggu." Jawab Andri.

Gue bingung. Intinya gue sedih banget.

"Iya udah deh." Kata gue pasrah.

"Makasih ya, bumilku sayang." Kata Andri. Terus dia bergerak ke perut gue. "Nak, jangan nakal-nakal ya di perut mama. Papa pergi cuma sebentar kok."

"Kamu berangkatnya kapan?"

"Harusnya sih besok. Cuma aku belum rapat finalisasinya." Kata Andri.

"Emang kemana sih?" Tanya gue kayak cewek-cewek posesif.

"Ke Lombok."

"Astaga. Jauh banget." Fix ini bawaan si bayik.

"Ya ampun. Aku jadi gak tega nih ninggalin kamu."

"Yaudah gak apa-apa. Tapi sering-sering call aku." Kata gue bener-bener posesif. Eh, inget. Bawaan bayik.

"Iya iya."

Abis selesai sarapan, kita berdua langsung berangkat kerja. Semenjak perut gue membesar, Andri jadi nganterin gue terus ke kantor. Dia gak ngasih celah sedikitpun buat gue nyetir. Wkwkwkwk. Lucu ya laki w.

...

Hari ini Andri jadi berangkat ke Lombok. Bahkan dia udah sampe di Lombok dari pagi tadi. Gue masih di kantor karena kerjaan belum kelar. Seharian ini bawaannya mellooooooow banget. Asli sih gue jadi bukan gue.

"Lo biasa ditinggal Andri juga. Baru ditinggal ke Lombok jadi kayak orang patah hati." Ledek Geby.

"Hey gue lagi hamil." Kata gue agak sensitif.

"Ya salam. Gak gitu konsepnya, Tania."

"Sumpah ya, Ge. Ini bawaan hamil jadi mellow ditinggal suami ke luar kota."

"Usia kandungan lo udah berapa weeks sih?"

"36 weeks."

"Wah pantesan sih."

Andri & Tania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang