Andri & Tania [SELESAI]

Chapter 12

Kantor, 10.00 AM.

Gue menatap laptop untuk ngerjain editan klien kedua team gue. Project Andri udah selesai sebelum acara kemarin. Project kedua ini cuma ngerjain iklan media cetak. Jadi gak terlalu sibuk kayak kemarin.

"Tan, Dir. Gajian nih, mau kemana?" Kata Geby.

"Gak usah kemana-mana, Ge. Gue mau nabung buat modal nikah." Kata Indira.

"Calonnya ada?" Ledek Geby.

"Ada. Emang Tania doang yang punya." Kata Indira. Ngeledek-dek-dek-dek!

"Yeee, punya calon tapi gak jelas gini buat apa." Akhirnya gue buka suara. Sabar, Tania. Jangan emosi.

"Eh, gue baru sadar. Andri mau dijodohin sama lo tapi kenapa dia masih sama Tia?" Tanya Geby.

"Itu dia yang gue gak tau. Gue juga bingung mau nanya gimana. Lagian kan gue juga siapa nanya-nanya."

"Coba lo tanya. Masa lo sama dia bakal gini-gini aja?" Kata Geby. Asli. Geby gak usah jadi editor deh. Jadi pakar cinta lebih cocok.

Tapi kalo gue pikir-pikir sih iya juga.

"Iya nanti gue tanya." Kata gue.

Drrtttt ddrttt

Mama sent a chat.

Mama

Tania, kamu masih di kantor?

Tania

Masih. Kenapa, ma?

Mama

Tadi Tisya telfon, katanya dia pulang malam ini. Kamu bisa jemput?

Btw, Tisya itu adek gue.

Tania

Pesawatnya landing jam berapa, ma?

Mama

Jam 9 kira-kira.

Tania

Ok, ma. Aku dari kantor jam 8.

Mama

Ohh iya mama lupa. Tadi mama bilang Andri buat nemenin kamu ke airport.

Astaga........

Gue iyain aja lah.

Tania

Iya, ma. Nanti aku bilang Andri.

Ada aja yang bikin gue bisa ketemu Andri lagi.

Kantor, 8.00 PM.

"Gue balik duluan ya. Thank you for today." Kata Mas Hendra menuju lift.

Well, gue harus otw airport sekarang untuk jemput Tisya.

Gue buka hp untuk neghubungin Andri, tapi dia udah ngechat gue duluan.

Andri

Gue udah di parkiran.

Ew. Singkat banget.

Gue langsung turun ke parkiran. Dan benar, Andri di parkiran. Ternyata Andri tidur. Kelamaan nunggu gue apa gimana? Ganteng banget tidurnya ya Tuhan... gak tega gue bangunin. Tapi terpaksa gue bangunin.