Chapter 16

3.4K 104 2
                                    


"Kamu suka gak?" Tanya Andri. Gue masih gak ngerti dengan pemandangan di depan gue ini. Perumahan yang literally rumahnya beda-beda, tapi rumah di depan gue ini yang paling minimalis gitu.

"Ini rumah...."

"Rumah kita." Kata Andri. Shock. Sumpah.

"Kamu serius?"

"Iya, sayang. Nanti abis nikah, kita tinggal disini."

Gue speechless. Gak ngerti lagi. Gue bener-bener gak mikirin mau tinggal dimana abis nikah. Ini Andri sampe beli rumah. Yaampun. Makin sayang deh<3!!!

"Yuk liat rumahnya." Ajak Andri.

Dia buka pagernya, terus masukin mobilnya ke (our soon) garasi. Dan kita mulai masuk. Asli. Gue gak ngerti lagi. Bagus banget!

 Bagus banget!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo furniturenya kurang bagus nanti aku bilang sama designernya buat diganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo furniturenya kurang bagus nanti aku bilang sama designernya buat diganti."

"Gak usah. Ini udah bagus banget." Kata gue.

Selesai liat-liat sekeliling rumahnya, gue sama Andri pulang. Gue gak bisa berhenti senyum-senyum. Senang pake banget! Sebegitu bersyukurnya gue atas dihadirkannya Andri. Dia selalu sukses bikin gue menjadi wanita yang paling beruntung. Makasih, Andri.

"Kamu kenapa senyum-senyum?" Tanya Andri.

"Gapapa. Aku seneng aja."

"Alhamdulillah. Semoga seterusnya aku bikin kamu seneng."

"Makasih ya, ndri." Kata gue.

"Sama-sama, sayang."

"Ohiya btw, aku sekarang jadi headproject gantiin Mas Hendra." Lapor gue.

"Oh ya? Jadi sibuk dong kamu?"

"Ya gitu..." Kata gue.

AASHSBHSCNXSUHSYC.

...

Rumah gue, 7 PM

Di rumah, mama-papa dan juga Tisya lagi bercengkrama di depan tv. Mereka lagi nonton acara TV yang lucu-lucu gitu. Ngakak.

Andri & Tania [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang