23. Bantuan Yang Tak Terduga

441 52 0
                                    

"Ada apa?" suara Hyewon terdengar datar seperti biasa.

Masih sama...

Minhyun tidak menjawab dan justru langsung mengarahkan ponsel cerdasnya ke arah Minju. Yang nampak sangat terkejut karena gadis itu... Seperti terdiam memandangi layar ponsel Minhyun. Semua karena ia melihat Hyewon yang...

 Semua karena ia melihat Hyewon yang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu cantik dan berbeda. Minju sampai merasa rahangnya menganga terlalu lebar.

"Apa kabarmu, Minju?" Di luar dugaan, Hyewon menyapanya terlebih dahulu. Masih dengan suara pelannya yang khas juga, tapi nampak kurang selaras dengan wajahnya.

Semua karena sentuhan make up yang kakak cantik itu kenakan. Konsentrasi Minju jadi terpecah - pecah. Ini pertama kalinya ia menyaksikan perbedaan mencolok yang ada pada Hyewon. Normalnya dengan style yang casual dan sederhana saja kakak itu sudah cantik. Tambahkan make up natural dengan perona bibir berkesan glamour, tentu saja Hyewon berubah menjadi seperti seekor angsa putih cantik yang elegan dan anggun!

Oh, jangan lupakan dress hitam yang kakak cantik itu kenakan saat ini. Seperti tidak mengesankan sama sekali bahwa gadis tersebut memiliki apartemen sewa berukuran sepetak di Seoul!

Merasa tidak segera mendapat jawaban, Hyewon mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Seperti sedang memberi tanda pada seseorang di sampingnya untuk mempersilahkan sesuatu terlebih dahulu. Kemudian ia kembali menatap layar ponsel dan mengangkat kedua alisnya ke arah Minju. Menegaskan ia masih menanti jawaban gadis tersebut.

Minju tersadar, "Oh, k-kabarku baik, Kak! Kak Hyewon apa kabar?"

Hyewon tersenyum singkat kemudian menjawab, "Kabarku baik. Kau pulang naik bis umum bersama Kak Minhyun, kan?"

"T-tidak, kami naik taksi, Kak..." Minju dipersilahkan Minhyun untuk membawa ponselnya agar bisa mendapatkan posisi terbaik saat berbicara dengan Hyewon melalui panggilan video.

"Taksi??" Kedua alis Hyewon menyatu dan berkerut. "Minju, itu pemborosan! Kau tahu kan, jaraknya sangat jauh dari pengadilan!"

Minju menganga lagi. Benar juga kata Minhyun, sifat hemat Hyewon pasti masih akan selalu ada dalam dirinya. Meski penampilannya sudah 'selevel' dengan Minju yang dulu belum dilanda 'krisis'.

"Aku yang menanggungnya, Hyewon!" sahut Minhyun, "Anggap saja bantuan dari kawan lama! Maksudku, ayolah, berapa tahun kita bersama??"

Minju terbelalak mendengar sahutan Minhyun tadi. Bersama? Mengapa tiba - tiba ia merasa kecewa?

"Terserah kalian saja! Aku hanya ingin berpesan pada Minju, aku akan kembali ke Seoul tiga hari lagi! Jadi, pergunakan isi dalam amplop yang kutitipkan pada Kak Minhyun dengan berhati - hati dan penuh pertimbangan, ya!" jawab Hyewon dengan santai.

"Apa?? Tiga hari??" Minhyun menyela. Pemuda tampan itu kemudian memberi tanda agar Minju mengarahkan ponsel ke arahnya. "Kang Hyewon," panggilnya pada gadis di panggilan video tersebut, "Apa kau tidak terlalu lama meninggalkan Minju sendiri??"

Tuntunan Gaya Hidup Ala Kang HyewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang