»» Roter Faden ««
.
.
.
.
.
.
Hutan itu begitu gelap untuk kadar pengelihatan manusia.
.
.
Beberapa ekor serigala adalah momok bagi penduduk sekitar untuk sekedar berpijak masuk menuju kedalam hutan.
.
.
Mereka percaya, seseorang yang mau masuk kedalam hutan tersebut adalah seseorang yang gila.Yang bosan hidup.
Yang punya nyali besar.
Karena sekali seseorang yang sudah masuk kedalam hutan tersebut, sudah diyakini oleh beberapa penduduk sekitar untuk tidak bisa selamat dan kembali dengan utuh.
.
.
Beberapa kasus yang penduduk serta kepolisian setempat alami hingga sudahangkat tangan karena menyerah adalah hilangnya 17 pria muda yang masuk kedalam hutan tersebut.
.
.
Anehnya lagi adalah ke 17 pria tersebut memiliki paras yang menawan dan kebanyakan adalah yang baru pulang setelah bekerja dan ditemukan menghilang menyisakan kendaraan yang masih menyala di bahu jalan, atau pria muda yang sedang mencoba iseng sehingga termakan oleh keisengan mereka sendiri.
.
.
Beberapa penduduk desa meyakini bahwa di dalam hutan tersebut adalah tempat tinggalnya dewi kematian yang sudah mereka yakini selama beberapa keturunan terakhir.
.
.
Saat seorang pria yang melintasi hutan dan mendengar nyanyian misterius secara berkala, pria itu akan menghilang seketika dan tidak bisa ditemukan
.
.
Warga desa meyakini.
Bahwa tempat kerap hilangnya ke 17 pemuda itu tepat di sekitar dua tebing jurang yang saling berhadapan di samping pohon besar keramat di sekitar bagian utara desa tersebut.
.
.
Letaknya tak jauh dari Mansion keluarga Oh yang notabene adalah keluarga terkaya di korea yang memiliki mansion kuno di desa terpencil karena mansion itu adalah peninggalan dari leluhur keluarga mereka yang harus mereka rawat.
.
.
Warga desa sangat menghormati keluarga Oh karena membantu perekonomian desa setempat.
.
.
Dan mereka baru mengetahui bahwa tuan besar, keturunan ke 14 keluarga Oh baru saja pulang dari luar negeri dan menginap beberapa bulan dengan sang tunangan di mansion warisan keluarga.
.
.
Apapun berita yang menyangkut keluarga Oh adalah berita terpanas di desa tersebut.
.
.
Keluarga dengan riwayat sejarah yang misterius di korea dan sangat dijaga kerahasiaannya.
.
.
.
.
.
''kuda anda sudah siap tuan Oh...''''bagus... kau ikut sayang ?''
Aisha hanya mendengus sembari kembali meletakkan kacamata hitamnya dan menikmati terik matahari dipinggir kolam renang, tidak menunjukkan ketertarikan atas ajakan sang tunangan.
''tidak... kau tau Oh Sehun, jika aku membenci kuda'' ucapnya sarkas mengundang kekehan dari sang pria.
.
.
Oh sehun membungkuk dan melumat bibir Aisha, tangan besarnya menggoda dengan meremas singkat payudara sang tunangan tanpa perduli beberapa maid yang menunduk dengan patuh dan diam saat kedua tuan rumah itu melakukan sesuatu yang frontal di hadapan mereka.
lumatan itu berakhir.''aku pergi dulu...'' ucapnya setelah berhasil menggoda Aisha yang merona akibat ulahnya.
''cepat pulang sayang...''
''hng...''
.
.
.
.
.
Dalam lantai atas mansion, dibalik jendela besar dengan gorden tebal yang melambai-lambai.
.
.
3 wanita memandang datar kebawah melihat interaksi tuan rumah mereka.
.
.
satu wanita terkekeh setelah melihat pria tinggi tampan itu menuju kuda yang telah disiapkan tak jauh dari kolam berenang.''daging wanita itu pasti enak dimakan...'' ucap satu wanita bermata besar itu dengan kekehan mengerikannya.
.
.
Hingga satu wanita yang juga berada di ujung meliriknya dengan datar.''jika kau lapar, cari mangsa lain. Nona agung kita belum memberikan perintah'' ucap wanita itu dalam.
.
.
Hanya satu wanita di tengah yang tetap diam memandang kebawah.
Kedua kornea matanya yang berwarna kuning itu mengikuti laju kuda yang dikawal oleh beberapa pengawal keluar dari mansion.
.
.
Kornea mata itu seketika berubah menjadi merah setelah tuan rumah mereka hilang dari pandangan.
Helaan nafas dalam dan sangat pelan itu membuat kedua wanita di sampingnya melirik dengan datar.
.
.
Senyum mengerikan terpatri di wajah cantik mereka seketika.''kalian bermainlah sebentar...'' ucap wanita itu dengan pelan.
''nyonya kita butuh sedikit hiburan...'' ucapnya kembali dan mengundang dua wanita di sekitarnya untuk tersenyum misterius sebelum menghilang seketika.
.
.
Yang tersisa hanya ia, yang tetap memandang datar kebawah dimana sang nyonya besar sedang merenggangkan badan dan kembali berenang.
.
.
''Hyo Yoorim...'' ucap wanita itu dengan pelan, sebelum ruangan besar itu kembali kosong dengan menyisakan bau harum yang dibawa oleh angin pagi untuk menyebar seperti kutukan.
.
.
.
.
.
Tubuh Aisha meluncur masuk kedalam air dan berenang dengan gemulai. Berputar dan menyelam membuatnya menikmati detik detik waktu berlalu dengan tenang.
.
.
Sebelum cengkraman erat menyeretnya ke dasar kolam renang dengan cepat. Ia memberontak.
.
.
menahan nafas dengan kondisi panik membuatnya pening sebelum berhasil keatas permukaan.''bwah... ! hah...! Hah...! Hah...!''
.
.
Bibi jang tergopoh menuju Aisha setelah mendengar beberapa kali riak di sekitar kolam renang.''nyonya ... nyonya tidak apa-apa ?'' ucap bibi Jang khawatir.
.
.
Aisha hanya tergugu karena otaknya masih memproses apa yang terjadi.
.
.
Apa yang menyeretnya dengan paksa kedasar ? tidak ada seorang pun di sekitar kolam berenang.
.
.
''ania...ania... ini mungkin karena kakiku keram''
gumamnya dengan cemas dan segera bergegas memakai jubah mandinya dan berlalu cepat kedalam, meninggalkan bibi jang yang masih menatapnya dengan panik sebelum kedua matanya berubah menjadi kosong dan seketika linglung setelahnya.''kenapa aku disini ...?'' gumam bibi Jang bingung sebelum pergi meninggalkan kolam berenang tersebut.
.
.
.
.
.
''ania.. ania... mungkin kakiku keram, mungkin saja''
Aisha tetap saja meyakinkan dirinya dengan logika-logika yang nyata karena ia tipikal seseorang yang tidak percaya tentang tahayul.
.
.
Kedua tungkai jenjangnya yang masih basah berlari ke tangga menuju kamar atas sebelum sesuatu membuatnya tergelincir.
.
.
Tubuh Aisha terguling menuju kebawah dan isi mansion panik setelah mendapati Asiha tak sadarkan diri dengan darah segar di dahi.
.
.
''hmmm... aroma darahnya enak..'' ucap wanita misterius itu dengan bahagia, seperti seorang anak yang mencicipi permen gulali, tawa kecilnya hadir sebelum menghilang seperti angin yang berhembus..
.
.
.
.
.»» Roter Faden ««
.
.
How do you feel ? Kurang sadis atau gimana nih,
Uluh Uluh yang udah vote dan comment. Kaleyan istimewa❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Roter Faden [END]
Fantasyia adalah dendam. ia adalah dewi kematian. ia adalah sebab akhir. ia adalah sesuatu yang tidak bisa hidup ataupun mati. ia adalah sesuatu yang membuatmu bertekuk lutut. Dan berakhir tragis 🔞⛔