Chapter 1

2.3K 241 26
                                    

»» Roter Faden ««
.
.
.
.
.
.

‘’ t-tidak… kumohon… s-sehunah… t-tidak…’’

Wanita kurus pucat dengan pakaian putih compang-camping itu diseret dengan paksa oleh beberapa orang setempat kedalam hutan belantara.
.
.
Diantara banyak warga yang sorak sorai dengan kemarahan yang memuncak diatas kepala mereka masing masing, ada dua orang, pria dan wanita yang duduk didalam sebuah kereta berkuda.
.
.
Memandang derita korban yang diarak dan diikat di pohon besar diujung jurang hutan itu.
.
.
Kedua sisi tubuhnya terikat kuat, perutnya yang sedikit buncit itu masih terlihat jelas karena pakaian yang basah karena air.
.
.
Pria tampan dengan mata tajam itu turun dari kereta dan melangkah dengan pelan kedepan.
.
.
Pakaian yang menempel di tubuh atletisnya menunjukkan seberapa bangsawannya ia, mata tajam itu terus menatap wanita yang 5 meter tersiksa dari tempatnya. Tangisan dan sedikit rintihan itu melukainya. Namun hatinya sudah kebal karena penghianatan kesetiaan lebih hina daripada pembunuhan dalam dunia bangsawan.
.
.
Gelayutan manja di lengan kekarnya ia hiraukan.

‘’ia patut bersalah Sehunah… wanita hina itu… patut mati karena berselingkuh darimu’’

Heo yoorim. Istri kedua dari bangsawan muda nan tampan itu tersenyum dengan penuh kelicikan. Hingga saat tangan kanan pria tampan terangkat.
.
.
Beberapa pemanah sudah mulai bersiap siap untuk meluncurkan anak panahnya dengan keji, hingga satu ucapan meluncur di bibir tipis pria angkuh itu.

‘’bunuh dia…’’

ucapnya penuh penekanan. Kalimatnya penuh kekejian meskipun kontras dengan hatinya yang berdenyut sakit dan matanya yang mulai merasa panas.

Namun kekecewan masih bersarang sangat penuh di kepalanya.

‘’t-tidak..’’
.
.
Zrashhh ….!
.
.
Panah itu meluncur tepat di tengah perutnya. Darahnya mengalir dari tempat panah itu menancap berbarengan dengan darah yang keluar dari kedua pahanya.
.
.
Matanya membelalak besar. Anak dalam kandungannya.
Yang ia jaga dengan sepenuh hati.
Berakhir sudah.
.
.
Zrashhh…. !
.
.
Panah kedua meluncur tepat menembus jantungnya.

Ia tak menduga.

Jika kematiannya akan berakhir di tangan suaminya sendiri.
.
.
Kekecewaan yang melingkupi dirinya yang mulai lemah karena sisa sisa tenaganya.
.
.
Ia melontarkan kebencian yang mulai mengkerak di hatinya.
.
.
Sorak sorai warga semakin mengecil kala hutan belantara itu kembali di kerubuti kabut tebal yang entah dari mana.
.
.
Pandangan semua orang memendek namun entah kenapa hanya dua orang saja yang masih bisa melihat antara satu sama lain.
.
.
Oh Sehun dan Oh Luhan.
.
.
Pandangan mereka tak pernah putus sejak awal, hingga Luhan tersenyum sinis dengan sisa tenaga yang ia punya.
Dalam keremangan hutan ia telah bersumpah.
.
.
’ Oh Sehun… aku bersumpah ! akulah dewi yang akan mencabut kematianmu. Akulah yang akan menjadi dalang dibalik kematian semua keturunanmu. Akh… akh…’’
.
.
Wanita itu kesakitan dengan sangat.
Dan Oh Sehun hanya bisa memandang dengan kedua matanya yang tajam namun kosong itu.
Ucapan yang baru saja ia dapatkan menohok relung hatinya.
.
.
Setetes air mata jatuh disisi pipinya.
Ia memang mencintai istri pertamanya tersebut.
Sangat.
Mencintai dengan sangat.
Hingga penghianatan yang ia dengar dari semua orang membelenggu seluruh jiwanya dengan kekecewaan dan kebencian yang menghantarkan istrinya, Oh Luhan menuju kematian yang tragis.
.
.
Inilah akhirnya.
Ia sudah siap melepaskan meskipun hatinya memberontak.
.
.
Naïf adalah satu sifat yang membuat manusia mampu pergi dari yang seharusnya ia hadapi.
Ia melihat dengan jelas bagaimana kedua mata wanita itu tertutup dengan pelan. Bagaimana kepala yang biasanya bersandar di bahunya sudah tak kuasa lagi menahan dan terkulai lemah.
Kulit yang biasanya ia puja karena kecantikannya sudah tak lagi bersinar.
Wanita itu telah pergi.
Dan inilah akhir dari hidup mereka yang tragis.
.
.
Dalam kubangan lumpur dusta yang menyesakkan. Dan benang merah yang masih terikat tanpa kita tau akhirnya.
.
.
Hutan itu gelap.
Mayat ringkih wanita itu masih kuat terikat.
Sayup sayup suara lolongan serigala terdengar dalam radius 7 km dari tempatnya.
.
.
Beberapa kepakan burung yang pergi karena rasa takut di malam hari membuatnya menjadi mencekam.
Beberapa bayangan putih berterbangan dari kejauhan. Semakin mendekat.
Mendekat.
Mendekat kesekeliling mayat ringkih itu dan berhenti.
Gema suara mereka melonglong di seluruh penjuru hutan.

’pasrahkan jiwamu… berikan jiwamu… berikan jiwamu….’’

Ucap sosok itu berulang ulang dengan menggema.
Seberkas sinar terang keluar dari mulut mayat wanita itu, lalu berubah menjadi sosok wanita yang menyeramkan.

Cahaya itu keluar dengan teriakan pilu dari mayat wanita itu dan berakhir menjadi sesuatu yang mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Cahaya itu keluar dengan teriakan pilu dari mayat wanita itu dan berakhir menjadi sesuatu yang mengerikan.

‘’puja dewi kami…. Puja dewi kami… puja dewi kami…’’

Di antara kulit yang berseri namun pucat itu, rambut pirangnya yang sebatas punggung dan mata yang perlahan membuka, menampilkan ruby ceruleannya yang mampu membuat para mayat menjerit ketakutan.
.
.
Senyum di bibir merah darahnya memikat namun juga menjerat dengan sesat.
Ucapan pertama kali setelah ia bangkit dari kematian.

‘’akan kuburu kau sampai reinkarnasimu kembali. Akan kubalaskan dendammu seperti apa yang kedua matamu lihat. Aku adalah dendam. Aku adalah sebab kematianmu. Ketenanganku adalah menemukan reinkarnasimu kembali. Dan membantai habis keturunanmu hingga tak bersisa. Mari menuju neraka bersama…’’
.
.
Lolongan serigala semakin menjadi.
Diantara makhluk putih yang tunduk mengabdi.
Sesuatu yang berakhir menyakitkan telah terlahir menakutkan.
Hutan itu telah terkutuk, isi hutan telah tunduk.
Dan Hewan-hewan telah takluk.
.
.
.
.
»» Roter Faden ««

Boo ! Ff ini mengandung banyak muatan dewasa. Mohon berhati-hati.

Jika suka, tekan vote ,jangan lupa comment untuk menghargai karya penulis.

Update :
2 hari sekali di jam 22.00- 00.00 keatas.
See you soon 😘

Roter Faden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang