#20.

451 30 0
                                    

MAAF KALO ADA TYPO

Kalau kalian mau tau muka author cem mana.
Follow akun ig author dungsss
@feraysa_resty10

Raysa berjalan santai menuju parkiran murid, lalu ia mempercepat langkahnya saat menemukan sosok yang menunggunya dari tadi. Tapi anehnya, ada dua orang.

Raysa telah sampai diparkiran, "Eh ada elu Vin!" sapa Raysa saat bertemu dengan Devin yang berada disebelah Reyga.

Devin tidak menjawab pertanyaan Raysa, dan hal itu membuat Raysa cukup kesal. Sesek didada rasanya. Raysa jadi gemes deh pengen buang Devin kegurun sahara. Eh, gausah deh nanti kangen lagi.

"Napa ni orang?." tanya Raysa kepada Reyga, ia juga sempat melirik Devin sebagai kode.

"Ga tau gue," Reyga mengangkat kedua bahunya. "Udah ah cepetan," paksa Reyga

"Kita duluan ya, Vin." pamit Reyga kepada Devin sambil memakai helm, lalu ia memberikan Raysa helm yang satunya.

Raysa menaiki motor Reyga saat Reyga telah menaiki motornya terlebih dahulu, pandangan Raysa tidak bergerak sama sekali, ia terus menatap Devin dengan lekat sedangkan yang ditatap hanya meremehkan tatapan Raysa.

"Kesurupan nih ceritanya?" batin Raysa berucap kebingungan.
"Bantu dong thor, gue kaga tau apa yang terjadi ama Devin." mohon Raysa dalam hati

Ya mana gue tau, gue kan cuma nulis elu tinggal main peran aja Ray. Kaga usah pusing.
-Author

Motor Reyga telah bergerak, namun mata Raysa tetap tidak bisa teralihkan sama sekali, Raysa sedang pusing tidak tahu letak kesalahannya kepada Devin dimana.

Rasanya ia tidak pernah membuat masalah dengan Devin deh.

Nyari masalah aja nggak pernah.

Apalagi membuat masalah dengannya.

Heran aku tuh.

"Rey, Devin kenapa yah? Kok gue sapa kaga nyahut." tanya Raysa kepada Reyga yang sedang membonceng dirinya

"Mana gue tauk, gua kan bukan Devin. Kalau lo mau tau, tanya aja langsung sama orangnya." jawab Reyga ketus

"Gue nanya nya bebaek lo malah ngegas." dengus Raysa, "Salah gue apaan sih," Raysa merutuki dirinya sendiri.

Dibalik helm, Reyga sedang tersenyum tipis namun tidak diketahui oleh Raysa, "Salah lu kebanyakan."

"Eh enak aja, ngaca woey dosa lu udah bejibun!" Ejek Raysa

"Idih emang apaan dosa gue?" tantang Reyga

"Lo pernah ngedugem akhir-akhir ini kan? Hayo ngaku loh. Bukannya om Deni nyuruh lo buat nggak ngedugem lagii." tantang balas Raysa

Reyga berdecak, "Siapa yang ngasih tau lo." ucap Reyga panik

Raysa terkikik geli, "Hayolo panik, Bastian yang ngasih tau gue." ucap Raysa, lalu ia tertawa puas saat melihat kepanikan Reyga.

Awas aja lo Bas! Umpat Reyga didalam hati

Bastian yang sedang makan mi rebus diwarung Cik Enol pun tersedak. "Uhuk uhuk woy minta minum lo!" ucap Bastian sambil terbatuk-batuk, lalu Bastian mengambil gelas berisi es teh milik Rafan tanpa mendengar jawaban dari empunya.

"Astaga Bas, main ngambel aja lo. Belum juga gue jawab." ucap Rafan sambil menggeleng-geleng kepala

"Gak sempet Fan. Gue udah kesedekan gini, malah nungguin jawaban lo. Inget Fan, menunggu itu tidak enak." ucap Bastian setelah ia meneguk es teh milik Rafan.

DEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang