Kamu dan Jaehyun sedang tidur di kamarnya. Saling memeluk satu sama lain.
Ahh... lebih tepatnya sih Jaehyun yang memelukmu sangat erat.
Sebenarnya dari tadi kamu berusaha melepaskan pelukannya. Tapi ketika kamu mau bergerak untuk melepaskan tangannya dari pinggangmu, ia malah mengeratkannya.
Dan itu sama seperti seorang bayi ketika ia akan ditaruh di tempat tidur. Awalnya dia tertidur pulas. Tetapi setelah kamu meletakannya, walau dengan pelan dan tanpa suara sekalipun, bayi akan menangis.
Badanmu sudah pegal, karena mendapat posisi yang tidak nyaman. Sementara Jaehyun, dengan onesie kucingnya- yang entah mengapa menjadi menggemaskan- masih saja merengek untuk tidak melepaskan.
"Umm- Noona?"
Kamu yang awalnya diam diam saja, tiba tiba dikejutkan oleh suara berat yang terdengar serak sehabis menangis. Kamu menengok ke arah Jaehyun.
Wowww.. kepala kalian benar benar dekat sekali. Jika saja ada yang mendorong kepalamu, atau Jaehyun yang bergerak sedikit,
Sudah dipastikan bibirmu tidak suci lagi :)
"Uhmm, ya sayang?"
Kamu memanggil sayang karena Jaehyun ingin ia dipanggil seperti itu. Kamu menurutinya saja. Takut takut kalau Jaehyun malah menangis lagi.
"No- noona tidak marah kan? Noona tidak akan meninggalkan Hyunie kan~?"
Dia merengek manja, membuatmu tersenyum. Kamu mengelus kepala dan punggungnya.
"Gak kok, sayang. Noona tidak akan meninggalkanmu. Sekarang tidur ya?"
Jaehyun menggeleng lucu. Ia tidak mau tidur karena takut ditinggal kamu. Padahal matanya sudah sangat sayu. Selain kelelahan menangis, AC ruangan juga membuat Jaehyun merasa nyaman.
Apalagi pelukanmu yang menambah kenyamanan Jaehyun.
"Nanti kalau Hyunie tidur, Noona tinggal lagi."
Bibirnya mempout. Kamu menggeleng sambil menjawab dengan halus.
"Gak kok Hyunie ku sayang. Noona gak pergi kemana mana ya? Sekarang tidur oke?"
Jaehyun akhirnya mengangguk, membuatmu bernapas lega. Perlahan tangan Jaehyun melonggar dari pinggangmu.
Kamu tersenyum akhirnya bisa bebas. Tinggal menunggu beberapa menit lagi, kamu dapat keluar dari kamar ini dan kembali ke rumah.
Ah mungkin akan mampir ke supermarket sebentar untuk membeli koyo :)
Pelukan Jaehyun melemah, segera kamu lepas pelan pelan. Dan ketika dirasa Jaehyun mulai pulas, kamu mengendap ngendap keluar dari kamar.
Kamu menutup pintu kamar dengan pelan, lalu turun ke bawah untuk menghampiri Eunwoo dan Johnny. Terlihat mereka sedang mengobrol bersama.
Mereka berdua menoleh melihatmu. Kamu tersenyum dan duduk di samping Eunwoo.
"Oh (y/n), Jaehyun dah tidur?"
"Sudah kok. Dia sedikit susah untuk ditinggalkan."
Johnny tersenyum mendengar itu. Ia tahu karena sebelum ada kamu, Johnny lah yang selalu menemani Jaehyun - kalau dalam mode Hyunie- ketika akan tidur.
Johnny pernah mencoba melawan Jaehyun. Tapi dia malah bernasib sial. Kepalanya benjol karena Jaehyun melempar bedak mengenai kepalanya.
Alhasil Johnny harus terus menemani Jaehyun sampai pria itu tertidur. Baru setelahnya ia kembali ke kamar.
Kadang Johnny suka ketiduran ketika menemani Jaehyun. Dan pagi pagi, ia malah mendapat tendangan di pantat semoknya. Yang tentu saja pelakunya Jaehyun.
Kalian mengobrol sebentar, lalu kamu menyadari bahwa sudah hampir jam 4 sore. Kamu harus segera ke rumah karena harus membantu mama memasak.
"Kak Johnny, kita pulang duluan ya kak. Sudah jam segini, aku harus membantu mamaku."
Johnny tertawa mendengar pengakuan polosmu. Ia mengantar kamu dan Eunwoo ke depan halaman rumah.
Setelah kamu naik mobil Eunwoo, segera kamu membuka kaca dan melambai kepada Johnny. Dibalas oleh lambaian dan ehhh- sebuah flying kiss.
Kamu langsung menutup jendela dan menatap lurus ke depan. Mencoba menghilangkan rona merah di pipimu.
Kamu sebenarnya merasa takut kalau Eunwoo nantinya akan marah karena kencan ini. Takut takut kamu bertanya kepadanya.
"Ehmm- Eunwoo? Eunwoo marah gak?"
Eunwoo yang sibuk menyetir, menoleh sebentar ke kamu, lalu tersenyum dan kembali menatap jalanan.
"Marah kenapa, sayang?"
Tuhhh kann.. itu adalah kata yang selalu membuatmu meleleh. Haduh kamu jadi lupa kan manu ngomong apa lagi.
"Eh- itu... itu tadi si Jaehyun peluk aku mulu."
Kamu memainkan jarimu. Tanda kalau kamu sedang gugup, ataupun takut. Eunwoo tersenyum dan membalas lirihanmu.
"Awalnya iya. Aku hampir marah. Tetapi dari awal aku sudah yakin bahwa Jaehyun punya kelainan mental. Dan ketika kita ke rumah kak Johnny, dia menceritakannya padaku. Jadi, aku tidak marah lagi. Tetapi aku jadi kasihan."
Kamu mengangguk. Kamu juga merasa kasihan kepada Jaehyun. Oleh karena kelainan mentalnya seperti itu, pasti dia dikucilkan oleh teman temannya.
"Kamu mau gak merawa Jaehyun bersama?"
Kamu bertanya hati hati. Takut kalau Eunwoo marah. Tapi Eunwoo malah tersenyum dan mengangguk mengiyakan ajakanmu.
"Boleh kok, sayang. Asalkan itu buat kamu bahagia, aku rela lakuin."
Ia menghela napas, lalu melanjutkan omongannya.
"Yaaa, hitung hitung belajar seperti merawat anak saja."
"Ishhh.. Eunwooo~"
Dan sore hari kalian habiskan untuk bercanda satu sama lain, di perjalanan pulang kalian.
~To Be Continued~
H
OLAAAA!!!
Wahh gak nyangka nih cerita dah sampe seribu pembaca!!!Berarti kalian suka ya😚??
Oke aku bakal semangat lagi Update. Tapi selama nunggu aku update, boleh dong mampir ke work aku yang satu lagiiii~
Hihihi.. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby!《 Jaehyun x You 》
Fanfiction*ıllıllı Tidak dilanjutkan ıllıllı* Kutipan populer yang mengatakan "di dunia ini tidak ada yang sempurna" merupakan sebaris kalimat yang bersifat universal. Bila kamu bertemu dengan pria yang paras serta karakter hampir memenuhi nilai sempurna...