"(Y/n), bangun yuk!"
Kamu mengerang kesal, ketika merasakan elusan lembut di pipi, dan juga guncangan pelan dirasakan di pundakmu. Dengan tidak rela, kamu membuka mata untuk melihat seseorang yang memanggilmu.
"Loh Eunwoo? Ngapain ke sini?"
Dengan suara serak, kamu bertanya sambil menatap sang pelaku dengan bingung.
Ia hanya melukisnya senyum lembut. Ia menarik tanganmu pelan untuk bangkit dari tempat persinggahanmu. Perlahan ia menangkup pipimu yang terasa dingin.
"Kamu lupa kalo aku mau pergi?"
Baru saja bangun pagi, tiba tiba hati sudah diremuk saja. Kamu menatap Eunwoo dengan sendu, merentangkan tangan meminta peluk darinya. Dengan senang, Eunwoo masuk ke dalam pelukanmu.
"Oh iya ya..... emang hari apa ini?"
"Hari Sabtu, sayang."
"Oh iya...."
Eunwoo turut sedih melihat wajahmu yang kembali sendu. Sinar mata yang harusnya terang benderang ketika berdekatan dengan sang kekasih, kini hanyalah netra biasa tanpa memancarkan keindahannya.
"Jangan sedih ya. Kalo kamu sedih nanti aku juga sama loh."
Merasa Eunwoo juga sedih, kamu tersenyum paksa, sekiranya Eunwoo tidak semakin khawatir lagi. Dilihat Eunwoo juga tersenyum sama sepertimu. Senyum palsu.
"Iya, Eunwoo."
"Good girl. Kamu mandi gih. Terus turun ke bawah, ada orang tua aku."
Kamu mengangguk. Kemudian Eunwoo pergi meninggalkan kamarmu, beserta kamu yang dengan lesu mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi.
Mungkin hari ini akan menjadi hari tersedih yang harus kamu terima.
♡•♡•♡•♡•♡
"Hai, (y/n)."
"Hai juga, Ma."
Mamamu menyambutmu dengan senyum sapanya. Ia sedang memegang semangkuk sup hangat untuk dirimu dan keluarga. Di meja makan, sudah ada papamu dan orang tua Eunwoo. Terlihat menyenangkan untuk ikut bergabung dengan mereka.
"Sini makan!"
Ibu Eunwoo menepuk bangku sebelahnya, menyuruhmu untuk duduk disamping beliau. Kamu peka, tetapi kamu berkata "sebentar" karena ingin membantu mamamu dulu.
Selama membantu, tiba tiba kamu dan mama dikejutkan oleh suara ketukan pintu rumah. Karena bingung siapa yang bertamu pagi pagi, kamu pun mengintip dari sela sela pintu.
"Pagi, (y/n)!"
Ternyata itu Jaehyun. Dengan senyum menawannya ia datang, sambil menenteng tas coklat di tangan kirinya. Kamu menyambutnya dengan senang hati.
"Kak Jaehyun kenapa kemari?"
"Eunwoo bilang suruh mampir ke rumah kamu pagi pagi. Jadi aku dateng deh."
"Tapi kok tau sih?"
Masalahnya selama ini Jaehyun tidak pernah ke rumahmu. Selalu kamu yang pergi ke rumahnya. Jika ditanya kenapa orang tuamu tahu, itu karena kamu yang menunjukkan fotonya kepada mereka.
"Ya dari alamat yang dikirim Eunwoo dong."
Kamu terkekeh, sambil menggaruk tengukmu yang tidak gatal. Merutuki kelemotan otakmu di pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby!《 Jaehyun x You 》
Fiksi Penggemar*ıllıllı Tidak dilanjutkan ıllıllı* Kutipan populer yang mengatakan "di dunia ini tidak ada yang sempurna" merupakan sebaris kalimat yang bersifat universal. Bila kamu bertemu dengan pria yang paras serta karakter hampir memenuhi nilai sempurna...