Mengunjungi rumah keluarga Eunwoo, bukanlah hal yang canggung lagi untukmu.
Meski sang putra tunggal hanya tinggal nama, tapi kedekatanmu dengan keluarganya tetaplah terjaga hingga saat ini.
Ya, kedukaan memang masih ada. Tapi bukan berarti ada timbul kebencian atau kecanggungan seperti biasa.
"(Y/n), bagaimana kabar kamu?"
"Aku baik, ma. Mama bagaimana?"
"Seperti itulah. Kamu bisa lihat sendiri."
Senyumnya sedikit rapuh, faktor dari kesedihan yang sempat menguasai relung hati sang ibu. Tapi beliau tampil baik sehingga kekurangannya tidak tertampak jelas sekali.
"Kamu sendiri, susah move on kah?"
Tanpa dapat menghindari pertanyaan itu, kamu menjawab dengan jujur bahwa kamu memang belum dapat melupakan semuanya. Rasanya masih sedih, dan senyum sayu hanyalah penutup rasa sedih itu untuk sementara.
"Jangan terlalu lama sedihnya ya. Kita harus relakan dia supaya dia tenang disana."
"Baik, akan aku usahakan."
"Ngomong ngomong sudah makan?"
Kamu menggeleng meski jawaban sejujurnya adalah kamu sudah makan. Hanya bila ditawari seperti ini, rasanya tidak enak kalau harus menolak.
Kamu begitu menghargai masakan yang dibuat oleh mama Eunwoo. Sangat pas sekali untuk seleramu.
"Ayo masuk! Mama kebetulan buat sup rumput laut."
"Iya."
Tanganmu dituntun oleh mama Eunwoo untuk masuk ke kediaman keluarga Eunwoo. Tentunya tidak ada perubahan mencolok disana, selain bertambah banyaknya foto Eunwoo.
Gunanya ini untuk mengenang sang putra tunggal mereka.
"Wah, rapi ya."
"Pastilah. Foto fotonya juga sudah dirapihkan tuh."
"Papa kemana?"
"Sedang ada urusan bisnis. Semakin lama semakin sibuk aja papa Eunwoo."
"Ya ampun. Harusnya papa banyak istirahat."
Mama Eunwoo tersenyum lembut. Ia menggeleng dengan senyum lebarnya.
"Biarkan saja. Papa Eunwoo cuman mau berusaha sebaik mungkin. Ayo duduk, biar mama ambilkan."
♡•♡•♡•♡•♡
"Hahhh, begini ya rasanya kamar Eunwoo."
Sudah lama sekali kamu tidak menginjakkan kaki ke kamar Eunwoo. Terakhir kalinya adalah sebelum Eunwoo pergi ke Belanda, sebelum ia menceritakan perihal kuliah ke luar negeri itu."Sama."
Rasanya masih sama. Ruangan yang di cat biru terang. Satu layar televisi dimana ia suka pakai untuk menonton film dan bermain game, dan pernak pernik lainnya yang sangat ia favoritkan. Terakhir... pajangan foto dirimu dan dia.
Benar benar membuat dirimu senang.
"Numpang ya, Eunwoo."
Kamu menumpang merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Rasanya masih sama. Empuk dan halus. Spreinya sepertinya baru diganti, karena masih wangi akan pelembut.
Udara di ruangan Eunwoo sungguh segar. Jendela kamarnya cukup lebar sehingga banyak cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar. Kamar Eunwoo memang jauh berbeda dengan kamarmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby!《 Jaehyun x You 》
Fanfic*ıllıllı Tidak dilanjutkan ıllıllı* Kutipan populer yang mengatakan "di dunia ini tidak ada yang sempurna" merupakan sebaris kalimat yang bersifat universal. Bila kamu bertemu dengan pria yang paras serta karakter hampir memenuhi nilai sempurna...