Ketika tugas tugas banyak terkumpul diatas meja belajarmu. Itu seperti tujuan hidupmu sekarang, hanya fokus mengerjakan, mengabaikan waktu istirahat yang cukup.
Tidak main main banyaknya, karena ini mendekati semester akhir. Belum lagi nanti akan diberi waktu untuk menyelesaikan skripsi, membuat otakmu akan terus diputar putar sampai pusing.
Oleh karena kurang tidur, jadinya kamu harus merasakan flu yang begitu menyakitkan. Tiga hari terpenjara di dalam rumah, memanfaatkan waktu hanya untuk istirahat full seharian.
Kertas kertas penuh tinta coretanmu, dan bahkan laptop yang memenuhi memori dengan file yang biasanya ada di meja, kini dengan teganya telah berpindah ke kamar orang tuamu.
Sungguh protektif sekali mereka. Tidak akan membiarkanmu untuk menyentuh itu semua, apalagi masuk ke ruangan mereka secara diam diam. Pasti kamu akan segera di dorong kembali ke kamarmu untuk tidur.
Tetapi se protektifnya mereka, ada rasa sangat senang melihat larangan dan kekhawatiran mereka yang berlebihan. Itu artinya mereka benar benar sangat sayang kepadamu.
Kasih sayang mereka tidak hanya secara terang terangan. Tetapi diam diam kedua orang tuamu bahkan selalu mengecup keningmu ketika kamu tidur malam hari. Kamu tahu karena waktu itu kamu belum tidur sepenuhnya.
Rasanya kamu seperti dimanja mereka. Oleh karena kasih sayang mereka, kepekaan dan kepedulian tinggi yang membuatmu selalu bersyukur.
Tetapi, walau orang tuamu seperti memanjamu, mereka tidak akan membiarkanmu bersandar kepada mereka, justru mereka akan terus mendorongmu untuk lebih maju dan mengerti kata mandiri.
Bagaimana kamu tidak merasa senang ketika ada dua malaikat yang selalu ada disisimu, menjadi penopangmu dan tempatmu bersandar?
Belum lagi Eunwoo, yang juga membuncahkan rasa cintanya lewat perlakuannya sehari hari. Seseorang yang sudah mendampingimu hampir dua tahun ini.
Seseorang yang Ketika kamu sedih, ia datang memelukmu. Ketika kamu sedang nakal, ia akan terus mencubit pipimu hingga merah. Ketika kamu senang, ia akan selalu menggendongmu, menutar mutar sampai kalian berdua pusing.
Dan ketika kamu sakit, ia akan selalu memberikan pahanya dan pundaknya untuk menaruh kepalamu.
Seperti saat ini, ketika hari sedang panas panasnya menjelang tengah hari, pacarmu kemari mengabaikan tugas kuliahnya yang sama menumpuknya sepertimu.
Rasa keberatan mulai muncul di dalam dirimu. Boleh saja Eunwoo khawatir tetapi tidak perlu mengorbankan waktunya juga. Tetapi Eunwoo berkata tulus dan tersenyum manis, membuatmu terpaku sejenak akan ciptaan indah Sang Maha Kuasa ini.
Kepalamu benar benar berat. Rasa sakit yang mendera sulit sekali dipulihkan. Hidungmu yang dulu sehat, kini menjadi merah dan mengeluarkan lendir tiap waktunya.
Tak lupa juga bersin di setiap menitnya, membuat Eunwoo harus menjauhkan kepalanya darimu. Sungguh malang dirimu ini.
Tampilanmu kucel, badan yang bau keringat, dan rambut yang tidak ada kata rapih sekali, membuatmu menjadi sedikit ilfeel ketika berdekatan dengan pacarmu :"(
Eunwoo tidak menunjukkan rasa tidak sukanya sih. Ia tetap disampingmu, walau kamu itu tidak nimat dipandang sekalipun. Tetapi namanya cinta, membutakan segala kekurangan dan merubahnya jadi kesempurnaan.
Eunwoo mengelus rambutmu, membiarkan bibir pucatmu berceloteh ria tanpa merasa risih sedikitpun. Justru Eunwoo sangat suka, bahkan ingin memakan bibirmu saat ini juga.
Sayangnya kamu flu :)
Ketika sedang asik tertawa, sebuah nada dering handphone terdengar hingga ke seluruh ruangan. Pemiliknya adalah dirimu yang sedang bangkit mengambil benda tersebut diatas meja ruang tamu.
Kembali lagi duduk di samping Eunwoo. Tetapi Eunwoo menarik dirimu untuk tidur kembali di pahanya. Uhh dengan senang hati kamu menerimanya.
Ketika dilihat, itu adalah sosok yang baru saja meleponmu semalam. Ia Jaehyun, yang kini statusnya bukan menjadi teman canggung lagi, tetapi menjadi selingkuhan.
Eh bukan deh, sahabat dekat maksudnya.
Segera kamu angkat video call itu, layar ponsel segera menampilkan wajah Jaehyun yang putih bersih, sedang tersenyum manis menyambut dirimu.
Tetapi senyumnya yang cerah kini luntur ketika melihat dirimu terlihat tidak sehat. Kantung mata yang kian menghitam, hidung merah dan kulit pucat menjadi tampilan yang tidak menarik.
"Hai, kak Jae."
"(Y/n), jangan bilang kamu sakit ya?"
Bukannya membalas sapaan, ia langsung menanyakan intinya. Kamu terkekeh ketika alisnya turun tanda khawatir. Sepertinya wajah sakit ini tidak dapat disembunyikan kepada siapapun lagi.
"Iya, aku sedang flu."
Jaehyun mengangguk mengerti masih dengan wajah kekhawatirannya. Ingin sekali ia ke rumahmu dan secepatnya memelukmu hingga sembuh.
"Makanya jangan stress terus. Jangan tidur malam, jangan telat makan, kalau capek ya istirahat, jangan lupa minum obat-"
"Iya, kak. Jangan bawel."
Jaehyun terkekeh melihat dirimu yang juga tertawa. Betapa gembira hatinya ketika melihat sesosok bidadari tertawa di depannya. Tetapi tawa Jaehyun yang penuh keceriaan, kini merasa tidak spesial lagi ketika kamu mengarahkan layar handphonemu ke arah Eunwoo.
"Disini juga ada Eunwoo. Dia lagi main ke rumah aku."
"Hai, Jaehyun. Gimana liburannya di Jepang?"
"Haha, baik kok. Disini suasananya masih hangat."
Jaehyun dan Eunwoo saling mengobrol dan tertawa satu sama lain. Inilah satu hal yang disukai Eunwoo. karena menurutnya, Jaehyun benar benar cocok menjadi sahabatnya. Mudah untuk diajak mengobrol dan selalu mengerti arah tujuan pembicaraan mereka.
Kamu sendiri juga merasa senang. Apalagi ketika bersahabat bertiga seperti ini, rasanya hidup akan terasa sempurna sekali. Kedua pria yang kamu sayangi ini tidak boleh berpisah.
Tetapi ketika kamu dan Eunwoo yang senang, Jaehyun tidak demikian. Semuanya ia lakukan untuk menutupi rasa patah hatinya. Berpura pura senang dan menerima kalian, ia lakukan akan kamu dan Eunwoo bisa menerima kehadirannya.
Jaehyun jelas cemburu melihat dirimu dan Eunwoo bersama. Ia selalu menyangkal dirinya sendiri, betapa tak bergunanya dia. Seandainya ia tidak mengalami kelainan mental, seandainya ia lebih pintar untuk memisahkan Eunwoo dari genggamanmu, maka sakit hati ini tidak akan terjadi.
Tetapi, yang namanya waktu tidak dapat diulang, peristiwa yang terjadi sudah terjadi, nasipun juga sudah menjadi burur. Mau bagaimanapun, mungkin Jaehyun tidak dapat memilikimu. Biarkan rasa cinta ini terkubur selalu, sampai akhirnya kalau ada kesempatan, ia akan berjuang kembali menarik hatimu.
Tertawa dan tersenyum, hanyalah sebuah topeng demi menutupi kecemburuannya. Bibirnya sudah berkedut minta berhenti untuk tersenyun palsu seperti ini.
Sampai penghujung akhir, Jaehyun tetap menampilkan senyumnya.
"Aku, mencintai...( -Kamu (y/n)- ) Kalian."
"Ya, kami akan selalu mencintaimu."
~To Be Continued~
Huaaaaaa cerita apasih nih😓
Kayaknya kurang ngefeel ya?Aku minta maaf kalau ada kekurangan ya😖
Apalagi banyak typo yang bertebaran. 😓
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby!《 Jaehyun x You 》
Fanfiction*ıllıllı Tidak dilanjutkan ıllıllı* Kutipan populer yang mengatakan "di dunia ini tidak ada yang sempurna" merupakan sebaris kalimat yang bersifat universal. Bila kamu bertemu dengan pria yang paras serta karakter hampir memenuhi nilai sempurna...