Our Baby!《 Jaehyun x You 》

~ Jaehyun and Johnny ~ (20)

~~~alur dipercepat~~~

.

.

.

Tidak ada yang pernah menyadari bahwa setiap sekon dapat terlampaui dengan cepat, ketika kita saja sudah sibuk pada urusan kita sendiri.

Seperti kamu misalnya, benar benar terkejut melihat kalender kantor kala menyadari kalau ternyata kamu sudah bekerja hampir setengah tahun. Luar biasanya, kamu belum pernah mendapat masalah besar, kecuali kejadian itu.

Selama kamu mengabdi pada perusahaan, ada banyak sekali momen yang kadang membuat emosi berubah ubah. Tetapi itu semua tidak membuatmu jatuh menyerah atau memilih berhenti dari karir.

Oh iya, Jaehyun juga sebentar lagi akan menjadi CEO. Kira kira besok Sabtu perayaan pelantikan Jaehyun terlaksana, sesuai dengan undangan online darinya sendiri.

Hari Jumat ini, kamu pulang dengan perasaan sedikit bahagia. Bahagia akan pesta besok, bahagia karena merayakan kehebatan sang sahabat, dan satu lagi....

Bahagia karena besok bisa makan banyak!

Kamu pun melangkah riang menuju rumah sehabis turun dari busway. Melangkah memasuki rumah, kamu disambut oleh sapaan manis yang jelas saja dari Johnny. Kamu pun balas menyapanya tak kalah ramah.

—loh? Johnny?

"Kak Johnny? Ngapain ke sini?"

Johnny hanya tersenyum amat manis, berbeda dengan papamu yang menatapmu aneh dengan satu alis terangkat, oleh karena langkah riangmu justru terlihat seperti orang konyol.

"(Y/n) kenapa? Kurang obat? Atau lagi senang ya?"

"Ya gitu pa. Tadi aku baru aja dipuji manager."

Memang benar kok. Tadi kamu menjadi superhero dadakan, oleh karena berhasil menolong manager perempuan yang hampir terpeleset akibat lantai licin. Untungnya kamu segera memegang pinggang dan juga berkas berkasnya.

Dan tambah senang lagi kalau ternyata wanita itulah yang telah memberimu surat pelanggaran waktu itu. Wahh! Syukurlah kamu sudah tidak dipandang rendah lagi. Mengingat ia mengucapkan terima kasih dengan sungguh sungguh.

Wah! Rencana Tuhan memang luar biasa ya.

"(Y/n), nih dikasih undangan sama— siapa namamu tadi? Jojon? Jono?"

"Ehm Johnny, om."

"Duh~ Bapak malu maluin aja."

Yang salah menyebutkan hanya terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya. Padahal niatnya ia ingin tampil tegas dan berwibawa di depan pemuda ini. Tapi sayang kesalahannya membuat itu semua runtuh seketika.

"Dah, papa tinggal dulu. Kamu ngobrol gih sama Johnny."

"Oke."

Tanpa babibu lagi, kamu ikut duduk disamping Johnny.

"Kak Johnny apa kabar? Gak kerasa udah lama kita gak ketemu."

"Haha, baik kok. Kamu sendiri gimana?"

Johnny bertanya sembari memainkan rambutmu yang kembali pendek baru dipotong minggu lalu. Ia sudah lama tidak bertemu kamu, karena menjadi direktur memang menyita waktu banyak.

"Baik kak. Aku sempet dapet masalah sedikit sih di kantor. Tapi untuk sekarang gak ada lagi. Gak tau kedepannya."

"Jangan cari masalah di kantor. Kehidupannya udah beda dengan yang namanya sekolah, masih dibimbing guru dan dimaklumi kesalahannya sedikit.